GridPop.ID - Perbuatan buruk wanita ini semasa SMA membuatnya menyesal setelah menikah.
Diketahui, wanita ini sudah bolak-balik melakukan aborsi karena hubungan terlarang dengan kekasihnya.
Terhitung sudah 5 kali wanita ini melakukan aborsi.
Dikutip oleh tribuntrends.com dari Mstar.com, Minggu (11/2/2024), wanita ini awalnya bercerita ia hamil di luar nikah pertama kali saat usia 17 tahun.
Saat pertama kali hamil, wanita ini mengaku santai.
Ia memilih mengugurkan kandungannya.
"Waktu itu aku tidak berpikir. Aku langsung gugurkan." ungkap wanita ini.
Siapa sangka, kehamilan pertama tak membuat wanita ini kapok.
Ia dan sang kekasih terus melakukan dosa dan berakhir membunuh bayi tak berdosa itu.
Terhitung wanita ini sudah lima kali melakukan aborsi untuk menutupi aibnya.
"Saat hamil di luar nikah, kami masih terus melakukannya.Tak berpikir itu sesuatu yang salah.
Enjoy saya melakukannya seperti sudah menikah.
Setelah itu kira-kira lima kali mengandung lalu pergi ke klinik minta pil penggugur kandungan dan selesai." cerita wanita ini.
Hingga akhirnya wanita ini dan sang kekasih memilih menikah secara sah pada usia 22 tahun.
Tanpa diduga, jelang menikah wanita ini kembali hamil.
Namun lagi-lagi, ia dan sang calon suami malu untuk mengakuinya.
Ia takut aibnya selama ini akan terungkap semua.
Dan benar, dengan tega wanita ini kembali melakukan aborsi.
Siapa sangka, setelah menikah, wanita ini dan suami mendapat balasan dari Sang Kuasa.
Bagaimana tidak, setelah sah menjadi suami istri, pasangan ini malah sulit mendapatkan anak.
Berkali-kali wanita ini mengalami keguguran.
"Rasanya putus asa sebab setelah menikah kita susah sekali punya anak.
Tiga kali keguguran, tiap dua minggu janin itu selalu gugur. Sedih sangat masa itu.
Rasanya mungkin ini balasan untuk dosaku dan suami." katanya lagi.
Melihat karma yang ia terima, wanita ini berpesan pada pasangan lain untuk menjauhi zina.
Ia berpesan agar mereka yang zina segera bertaubat.
Wanita ini benar-benar merasa menyesal dengan masa lalunya yang kotor dan jahat.
"Sumpah tobatlah anda. Jujur aku mendapatkan balasan yang cash!" tambah wanita ini.
Kini setelah bertahun-tahun memperbaiki diri dan bertaubat, wanita ini akhirnya dikaruniai anak.
Saat ini buah hatinya sudah berusia dua tahun.
Ia mengaku selalu mengingat semua dosanya dan dijadikan pelajaran berharga.
Efek Berbahaya Lakukan Aborsi
Melansir dari laman kompas.com, Berikut beberapa efek bahaya dari melakukan aborsi.
1. Mengancam nyawa
Larangan tindakan aborsi ini bukan tanpa alasan.
Sita Danis menegaskan, aborsi ini dilarang karena memang sangatlah berisiko tinggi baik pada ibu dan janin yang dikandungnya.
“Sangat berbahaya, bisa terjadi perdarahan hebat sehingga bisa mengancam nyawa,” kataDokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi yang berpraktik di RS Mayapada Kuningan dan Klinik Morula IVF RS Betsaida Serpong, dr RA Sita Daniswati Utari SpOG kepada Kompas.com, Sabtu (11/6/2022).
2. Risiko infeksi dan komplikasi
Sita Danis menjelaskan, efek dan dampak bahaya aboris selain perdarahan hebat yang bisa mengancam nyawa, juga bisa terjadi infeksi rahim.
Infeksinya tidak hanya di rahim saja, bahkan bisa sampai ke saluran tuba, sehingga dapat terjadi radang panggul atau bisa sampai sepsis (komplikasi), serta dapat menyebabkan hamil di luar rahim atau kemandulan.
3. Lemahnya serviks
Risiko bahaya atau efek dari tindakan aborsi lainnya adalah melemahnya serviks.
Melemahnya serviks dapat meningkatkan risiko melahirkan sebelum waktunya atau keguguran, kerusakan rahim termasuk kerusakan leher rahim atau terjadi robekan pada rahim.
4. Tingkatkan risiko kanker
Efek bahaya berikutnya dari tindakan aborsi adalah meningkatkan risiko penyakit kanker.
“Pada wanita yang pernah aborsi risiko jadi kanker 2-3 kali lebih tinggi,” jelasnya. Bahkan, lanjut Sita Danis, wanita yang 2 kali atau lebih melakukan aborsi memiliki peningkatan menjadi kanker hingga 4,92.
5. Gangguan lainnya
Selain beberapa hal di atas, ada banyak gangguan kehamilan yang terjadi sebagai efek dampak dari tindakan aborsi. Di antaranya seperti hamil anggur, kelahiran prematur, keguguran, dan risiko tidak dapat hamil lagi.
Untuk kasus di atas, kata Sita Danis, bisa jadi perempuan tersebut akan sulit untuk hamil karena rahim berpeluang terinfeksi dan lengket.
Selain itu, risiko tidak bisa hamil lagi terjadi karena rahim yang semakin tipis, sehingga hasil konsepsi sulit menempel. “Dapat juga terjadi kerusakan pada rahim termasuk robekan,” jelasnya. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,MSTAR,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar