Jadi, usahakan kita tetap menghadapinya dengan kepala dingin dan membiarkannya. Sebab, sering kali, orang yang menyebarkan gosip tentang kita ingin memprovokasi kita agar melakukan reaksi tertentu.
Jadi, semakin kita mengabaikannya maka akan semakin baik. Cukup tertawakan saja gosip-gosip tentang kita yang beredar di kalangan tetangga.
Tak perlu khawatir selama apa yang kita lakukan benar dan kabar yang menyebar tersebut tidak tepat.
Lama kelamaan, orang-orang akan kehilangan ketertarikan untuk membicarakannya dan si penyebar gosip mulai merasa bahwa dirinya lah yang patut dikasihani.
2. Tetap berpikiran tenang
Tetangga juga bisa menyebarkan gosip tetang kita karena sirik dengan apa yang kita punya. Mungkin lebih kurang sama seperti yang terjadi pada kasus babi ngepet di Depok, di mana seorang warga dituding memelihara babi ngepet gara-gara seorang tetangga menganggapnya nganggur tapi banyak uang.
Jika berada dalam posisi semacam itu, tetaplah tenang. Jaga jarak dengan tetangga yang cemburu tersebut dan hindari memanggil nama atau mengonfrontasinya secara fisik jika kita emosi.
Tak perlu membalas ketika kita mendengar gosip atau mungkin secara langsung mendengarkan cemoohan. Alih-alih bersikap reaktif, lebih baik kita justru bersikap ramah dengannya.
Misalnya, tersenyum ketika berpapasan. Jika konsisten melakukan ini, mungkin saja tetangga tersebut malah akan malu sendiri dan berhenti menyebar gosip tentang kita.
3. Menanyakan langsung
Jika gosip itu sangat mengganggu, sebaiknya kita menanyakan langsung kepada pihak yang bersangkutan tentang maksud dan tujuannya menyebarkan gosip tentang kita.
Jika belum tahu orangnya, mungkin kita bisa secara perlahan mendekati orang-orang di sekitar rumah dan menelusurinya. Bukan berarti kita harus bersahabat baik dengan si penyebar gosip tersebut.
Namun, terkadang gosip menyebar karena adanya kesalahpahaman atau ketidaktahuan. Jadi, lebih baik mengakhirinya dengan berbicara langsung dengan penyebar gosip. Penting pula untuk menyampaikan padanya tentang bagaimana rumor itu memengaruhi kehidupan kita, terutama jika tidak jelas sejak awal dari mana asal gosip tersebut berasal.
Sekalipun kita tidak punya niat untuk meresponsnya, tetap penting untuk berbicara dengan tetangga kita tersebut. Jika perlu, panggil seorang mediator, misalnya tetangga lain, untuk ikut dan duduk bersama.
4. Bantu dia
Jika tetangga kita iri dengan kesuksesan atau pencapaian kita, tanyakan mengapa hal itu membuatnya iri dan terancam sehingga menyebarkan gosip tentang kita.
Lalu, beri tahu saja bagaimana kita bisa mencapai titik kesuksesan tersebut.
Cobalah menggunakan pendekatan memberi bantuan agar tentangga tersebut dapat melihat sisi baik kita dan menghentikan perilaku tidak menyenangkannya.
5. Menempuh langkah hukum
Jika gosipnya sudah terlalu besar, berbahaya, atau dapat menunjukkan sejumlah bukti, maka kita bisa mempertimbangkan untuk menempuh langkah hukum.
Tapi, kita juga perlu menyiapkan bukti-bukti bahwa kabar yang mereka sebarkan adalah fitnah dan pembunuhan karakter. Namun, hal ini sering kali susah dibuktikan serta menyita uang dan waktu.
Tak hanya itu, reputasi kita juga mungkin bisa rusak ke depannya.
Oleh karena itu, menertawai rumor yang beredar mungkin jadi cara paling sederhana untuk menghadapinya. Kecuali jika tetanggamu sudah mulai membuat kita dilecehkan, dianiaya atau merugikan anggota keluarga kita, maka kita bisa membawanya ke jalur hukum. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar