"Setelah disepakati pelaku meminta korbannya untuk menyiapkan peralatannya sepert lakban, pakaian zentai, juga alat-alat lainnya dan mengirimkan perlengkapan tersebut pada pelaku," ucapnya.
Ia mengatakan, saat melakukan kegiatan seks dengan kondisi korban sudah terbungkus kain hitam dan diikat lakban di bagian leher, korban malah kencing hingga mengenai pelaku dan membuat pelaku marah.
"Karena marah pelaku pergi meninggalkan kamar itu. Ketika sudah pergi, korban ini sudah dalam keadaan terikat termasuk di bagian wajah," ucapnya.
Tono mengatakan, pada esok harinya pelaku menghubungi resepsionis hotel dan menyampaikan ada yang membutuhkan bantuan di kamar yang ditempati korban.
"Saat itulah korban ditemukan tak bernyawa di kamarnya oleh pagawai hotel dalam keadaan terbungkus kain hitam, dan terlilit lakban," ucapnya.
Korban pesan kamar pada Minggu
Sementara melansir dari laman kompas.com, korban tiba di hotel tersebut pada Minggu (18/2/2024).
Ia check-in seorang diri sekitar pukul 13.00 WIB. Pengelola hotel berinisial SN menjelaskan, pada Rabu pagi, korban sempat meminta bantuan resepsionis.
"Saat itu karyawan kami langsung mengeceknya, karena waktunya sarapan juga, mungkin ada butuh batuan. Namun, saat diketuk kamar pintunya, tidak ada respons," ungkapnya, Kamis.
Siang hari, karyawan hotel kembali mendatangi kamar korban.
Kamar ternyata tak dikunci. Sewaktu membuka pintu, karyawan mendapati tubuh korban tergeletak.
Penemuan mayat itu langsung dilaporkan ke polisi.
Polisi menemukan pesan di seprai, yang ditulis menggunakan spidol hitam.
"Di seprai kasur kamar hotel itu terdapat pesan, yang ditulis dengan spidol berwarna hitam, 'Ini Keinginan Saya'," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Cianjur AKP Tono Listianto, Kamis (22/2/2024).
GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnews,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar