GridPop.ID - Sadis seorang pemuda bernama Andre Amanda (22) tega menghabisi nyawa calon istrinya sendiri.
Adalah Rosiya Aprilia (25) korban yang juga merupakan ibu guru di SD Negeri 8 Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Lampung.
Rosiya ditemukan tewas di kamar mess sekolah pada Kamis (29/2/20222).
Andre nekat membunuh Rosiya karena kesal korban mengubah tanggal pernikahan yang sudah disepakati bersama.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Mesuji, AKBP Ade Hermanto.
"Jadi pelaku merasa menanggung malu karena tanggal pernikahan yang sebulan disepakati dirubah secara sepihak oleh korban," jelasnya.
Selain itu, pelaku cemburu lantaran korban memiliki teman pria.
"Pelaku melakukan perbuatannya tersebut karena rasa cemburu dengan teman lelaki korban," imbuhnya.
Pelaku membunuh korban dengan cara menyayat lehernya menggunakan pisau.
Baca Juga: Yudha Arfandi Terbukti Cek CCTTV Lewat HP, Polisi: Bisa Diterapkan Pasal Pembunuhan Berencana
Pasca menghabisi Rosiya, Andre berpura-pura mengajak makan teman korban untuk membuat alibi.
"Jadi pelaku ini telah menyusun alibi sehingga seolah-olah dia tidak melakukan pembunuhan tersebut," tandasnya.
Kemudian berpura-pura pingsan di kantor saat mendengar korban tewas.
Akibat perbuatannya, pelaku dapat dijerat pasal pembunuhan berencana dengan ancaman pidana hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.
Jasad Korban Ditemukan oleh Rekan Mess
Masih melansir Tribunnews.com, Jasad korban pertama kali ditemukan oleh rekannya yang bernama Siti, sama-sama tinggal di mess SD.
Siti sempat meminta tolong kepada korban Rosi, untuk menjemputnya lewat pesan WA.
"Jadi gini mas, ibu Siti itukan lagi ikut pelatihan nah dia itu minta tolong dijemput oleh guru SD bernama Rosi itu lewat pesan WhatsApp dan sempat dijawab OTW," ujar warga sekitar, sebut saja Yanti (bukan nama sebenarnya).
Respons dari korban Rosi tersebut membuat Siti menunggunya datang untuk menjemput.
Siti sempat menghubungi Rosi lagi lewat WA tapi sudah tidak ada jawaban.
"Waktu itu dijemput pacarnya (Rosi) malahan, terus Siti itu sempat WA lagi korban tetapi tidak direspon lagi," ucapnya.
Setelah tiba di lokasi yang menjadi tempat tinggal sementara, Siti hanya diantarkan sampai depan gerbang sekolah.
Karena tidak merasa curiga, Siti pun melakukan aktivitas seperti biasanya, bersih-bersih.
Karena sudah sore hari, Siti pun mencoba membangunkan rekannya Rosi untuk mengajak salat Ashar.
"Bu bu bu Rosi bangun sholat ashar, udah sholat ashar belum," ujar Yanti menirukan suara Siti.
Karena tidak kunjung ada jawaban, Siti pun membuka pintu kamar tempat Rosi tidur untuk membangunkannya.
Sontak Siti kaget hingga lari ke keluar kamar dan mengabarkan kejadian tragis yang dialami Rosi ke warga sekitar.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribunlampung.co.id |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar