GridPop.ID - Warga Ciputat, Tangerang Selatan, Banten dihebohkan dengan penangkapan seorang dukun santet.
Seorang pria berinisial H (67) menjalankan praktik perdukunan di wilayah tersebut.
Yang membongkar hal tersebut adalah istri H sendiri.
Diberitakan Tribunnews.com insiden penggerebekan H terjadi pada Minggu (3/3/2024) di di Jalan Masjid Al Ihsan RT 02/07 Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.
Seorang warga setempat bernama Aat menceritakan detik-detik penangkapan H, karena ada tim Gegana juga yang ikut terlibat dalam penangkapan ini.
"Terungkap beredar di masyakarat adalah (dari) istrinya sendiri, ada foto masyarakat di rumahnya," kata Aat.
Saat dilakukan penggerebekan, kata Aat, pria yang diduga dukun santet itu mengakui perbuatannya.
"Pengakuan berdasarkan pertanyaan dari masyarakat itu dianggap buat ngademin, tapi pengerjaannya enggak tahu seperti apa," ungkap Aat.
Polisi menemukan alat-alat menjalankan praktik perdukunan seperti 20 foto ditusuk jarum.
"Kondisi foto ada yang tertusuk jarum, ditusuk matanya," terang Aat.
Selain itu Wakapolres Tangerang Selatan, Kompol Rizky Adi Saputro mengatakan, pihaknya juga mengamankan banyak peluru.
"Barang yang diamankan beberapa peluru," kata Rizkyadi Saputro saat dikonfirmasi.
Berikut daftar barang bukti senjata api yang berhasil diamankan pihak polisi.
Kasus Lain
Kasus lain terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Februari 2024 kemarin.
Seorang pria bernama Nurdin (54) diamuk massa karena dituduh sebagai dukun santet.
Tak hanya itu, istri dan anak Nurdin juga tak luput dari amukan massa. Keduanya harus dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka akibat senjata tajam.
Polisi setempat segera bertindak dan amankan dua pelaku penganiayaan. Kedua terduga pelaku tersebut berinisal IN (26) dan AR (42).
"Peristiwa ini dipicu tuduhan santet yang dilakukan oleh korban," kata Kasubsi Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun dikutip dari Kompas.com.
Nasrun menjelaskan, peristiwa itu berawal saat sejumlah warga setempat mendatangi rumah Nurdin sekitar pukul 23.00 Wita. Saat itu sejumlah warga membawa senjata tajam jenis pedang dan tombak.
Massa yang geram menuduh Nurdin melakukan praktik dukun santet. Suasana tiba-tiba jadi tak terkendali. Massa segera mengamuk dan menganiaya Nurdin.
Menurut Nusron, Nurdin sempat lari menyelamatkan diri. Namun dirinya terjatuh lalu menjadi bulan-bulanan massa. Sementara Nurmi (35) dan anaknya Faturahmi juga alami luka serius.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Sentuh Area Sensitif Korban, Dukun di Sultra 2 Kali Gauli Mahasiswi hingga Hamil 5 Bulan
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar