1. Menjalin komunikasi dua arah
Sebagai orang tua, Anda tidak selamanya tahu apa yang anak inginkan dan lakukan pada pergaulannya. Apalagi sebagai remaja awal (adolescence) yang memiliki banyak keinginan.
Namun Anda tidak usah khawatir tentang hal tersebut, menjalin komunikasi dua arah adalah solusi terbaik untuk mengetahui sebagian besar hal tentang mereka.
Berilah kesempatan buat mereka untuk bercerita dan mencurahkan isi hatinya, karena remaja cenderung suka bercerita dibanding mendengarkan.
Setelah mereka bercerita, Anda sebagai pendengar bisa sedikit demi sedikit memberikan masukan dengan nada bercerita pula. Hal itu agar mereka tidak merasa seperti dihakimi atau dinasihati.
2. Bekerja sama dengan guru
Bagi orangtua yang mempunyai sedikit waktu untuk bisa berkomunikasi intensif dengan anak, guru di sekolahan menjadi solusi.
Artinya orangtua bisa memberikan otoritas kepada sekolah untuk bisa mendidik dan mengarahkan anaknya dengan kesepakatan tertentu.
3. Hilangkan persepsi "pacaran adalah penyemangat belajar"
Saat ini, maraknya perilaku pacaran berlebihan di kalangan pelajar seringkali karena alasan, "pacaran adalah penyemangat belajar".
Sebenarnya itu suatu pembohongan kepada publik, karena tidak ada sejarah yang mengatakan "pelajar sukses berkat pacaran di sekolah".
Source | : | kompas,sanook.com,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar