"Terus karena itu kau emosi sama dia?," tanya penyidik Polresta Padang saat pemeriksaan.
"Iya emosi jadinya bang," jawab Daswanto lagi.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polresta Padang Iptu Adrian Afandi mengungkap, korban juga dipaksa mengemis oleh para pelaku.
Hal itu dilakukan karena penghasilan dari usaha rumah makan mereka tidak maksimal.
“Anak dari tersangka mempunyai ide untuk mencari atau bisa menyuruh korban untuk melakukan pekerjaan lain,” jelas Iptu Adrian Afandi.
Sempat Kelabuhi Tetangga Sebut Korban Meninggal Kecelakaan
Sebelumnya, para tersangka sendiri beniat menguburkan jenazah Nyimas Aryani secara diam-diam tanpa sepengetahuan keluarga korban.
Baca Juga: Sebut Tamara Tyasmara Lalai Menjaga Dante, Keluarga Yudha Arfandi: Abang Saya Bukan Pembunuh...
Untuk mengelabui tetangga sekitar, tersangka mengaku kalau korban adalah adiknya.
Melansir dari laman tribunnewsbogor.com, para tersangka juga mengatakan kalau korban meninggal dunia karena kecelakaan.
Warga pun kemudian datang untuk melayat ke rumah tersangka, namun saat memandikan jenazah korban, warga melihat adanya hal yang janggal.
"Pada saat memandikan jenazah korban terdapat luka-luka," kata Kasie Humas Polresta Padang, Ipda Yantie Delfina mengutip TribunnewsBogor, Sabtu (23/3/24).
Kemudian warga pun melaporkan kejanggalan itu kepada keluarga kandung korban.
"Keluarga yang membuat laporan, sehingga makamnya itu dibongkar dan diotopsi," jelas Ipda Yantie.
Kemudian polisi pun menangkap ketiga tersangka setelah dua bulan buron. GridPop.ID (*)
Source | : | Suryamalang.com,tribunnewsbogor |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar