GridPop.ID - Kasus pembunuhan yang menewaskan seorang calon siswa (casis) Bintara Iwan Sutrisman Telaumbanua baru-baru ini menjadi sorotan.
Keluarga Iwan sama sekali tak menyangka jika putranya menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Serda Adnan.
Awalnya keluarga meyakini jika Iwan selama 1,5 tahun bertugas menjadi seorang TNI.
Ternyata, kematian Iwan Sutrisman Telaumbanua rupanya disembunyikan oleh Sersan dua Adan Adyan Marsal.
Kepada keluarga, Sersan Adan menyebut Iwan Sutrisman Telaumbanua sudah lulus seleksi dan tengah pendidikan bintara TNI AL.
Mimpi Paman Iwan Bak Jadi Pertanda
Melansir dari laman tribunnews.com, sebelum mengetahui fakta soal kematian Iwan, paman korban sempat mendapatkan mimpi aneh.
"Kami mulai khawatir pada kondisi Iwan setelah paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong, dia meminta agar diselamatkan," ujar anggota keluarga Iwan, Yanikasi Telaumbanua (35) pada Sabtu (30/3/2024).
Mereka memutuskan melaporkan kejadian ini ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024).
Adan dan keluarga Iwan dipertemukan.
Namun, Adan malah membantah telah membawa Iwan ke Padang. Dia menyebut tidak pernah menerima uang dari keluarga Iwan.
"Kami akhirnya menunjukkan semua bukti transfer dan percakapan dengan Adan," kata Yanikasi.
Dibunuh
Akhirnya fakta memilukan soal Iwan pun terungkap.
Pada Kamis (28/3/2024), keluarga korban diberitahu bahwa Iwan telah dibunuh oleh Adan.
Adan mengaku membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.
"Kami sekeluarga sangat terkejut dan menangis histeris mendengar informasi itu.
Kami tidak menyangka dia yang kami anggap sebagai anak tega melakukan itu," ucap Yanikasi.
Iwan ditusuk di bagian perut menggunakan pisau dan mayatnya dibuang ke jurang di daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar.
Pihak TNI AL masih melakukan penyelidikan terkait motif di balik pembunuhan Iwan.
Kebohongan Sersan Adnan Kepada Keluarga Iwan
Awalnya, kematian Iwan Sutrisman Telaumbanua rupanya disembunyikan oleh Sersan dua Adan Adyan Marsal.
Baca Juga: Nasib Tragis Sepasang Lansia di Banten, Dibunuh Cucu Sendiri karena THR, Begini Kronologinya!
Melansir dari laman tribuntrends.com, kepada keluarga, Sersan Adan menyebut Iwan Sutrisman Telaumbanua sudah lulus seleksi dan tengah pendidikan bintara TNI AL.
Namun ternyata itu hanya karangan bohong Sersan Adan.
Iwan tak pernah lulus melainkan dibunuh dan mayatnya dibuang ke jurang.
Kejadian pembunuhan itu berawal ketika Iwan mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II 2022 di Kabupaten Nias pada Desember 2022.
Namun, Iwan tidak lulus.
Keluarga Iwan kemudian menemui Serda Adan. Mereka sebelumnya sudah saling kenal.
Kala itu, Serda Adan bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias.
Adnan Kerap Minta Uang
Keluarga Iwan meminta agar Serda Adan menolong Iwan agar lulus seleksi melalui "lewat jalur belakang."
Adan pun meminta Rp 200 juta agar bisa membantu kelulusan Iwan.
Mereka pun bersepakat mengeluarkan biaya fantastis itu ke Serda Adan.
"Mereka (orang tua Iwan) ingin anaknya mencapai cita-cita menjadi prajurit TNI.
Iwan juga sejak lama selalu bermimpi jadi prajurit.
Dia berlatih setiap hari, badannya sudah tegap seperti tentara," ujar anggota keluarga Iwan, Yanikasi Telaumbanua (35) pada Sabtu (30/3/2024).
Adan bersama Iwan yang didampingi keluarganya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, pada 16 Desember 2022.
Di situ lah terakhir kali keluarga bersama Iwan.
Setelah itu, keluarga tak lagi berjumpa atau sekadar berkomunikasi dengan Iwan.
Pada 22 Desember 2022, Adan mengirimkan foto Iwan telah mengenakan seragam TNI AL. Dalam foto itu, rambut Iwan sudah dibotaki.
Keluarga sangat senang melihat foto tersebut.
Karena kelulusan Iwan, keluarga sampai membikin pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan.
"Kami menganggapnya sebagai anak," ujar Yanikasi.
Semenjak berpisah di Lantamal II Padang, keluarga tak pernah berkomunikasi dengan Iwan.
Namun, Adan kerap meminta kepada keluarga Iwan untuk dikirimkan uang dan barang.
Pada April 2023, Adan bahkan meminta dua ekor burung murai batu.
Dia menyebut burung itu merupakan permintaan khusus dari paman Adan yang membantu kelulusan Iwan.
Keluarga merogoh kocek hingga Rp 14 juta demi membeli burung itu.
Adan kemudian membohongi keluarga Iwan dengan menyebut Iwan akan dilantik sebagai prajurit TNI AL pada Oktober 2023.
Adan pun meminta uang lagi Rp 3,7 juta agar bisa membeli tiket pesawat untuk mengikuti pelantikan.
"Namun di hari pelantikan, Adan menghubungi keluarga kami dan menyebut pelantikan ditunda.
Iwan disebut terpilih menjadi anggota pasukan khusus marinir dan pelantikan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan," katanya.
Pada Februari 2024, keluarga Iwan menemui Serda Adan di tempat tinggalnya di Mess Polisi Militer Lanal Nias.
Adan lagi-lagi meminta uang Rp 1,4 juta untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi teman satu angkatan di satuan pendidikan.
Curiga dengan gelagat pelaku, keluarga korban akhirnya melaporkan kasus ini ke Komandan Pos Al Lahewa. GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnews,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar