Melansir dari laman kompas.com, banjir di Dubai, UEA berawal dari badai petir yang terjadi pada Senin (15/4/2024) sampai dengan Selasa (16/4/2024) malam.
Badai tersebut menyebabkan peningkatan curah hujan menjadi lebih dari 142 milimeter (mm) dalam sehari di UEA.
Padahal, di saat normal, curah hujan di negara gurun itu hanya mencapai 94,7 mm dalam setahun.
Dilansir dari Indian Express, alasan utama hujan lebat di UEA adalah karena bandai yang melewati semenanjung Arab dan bergerak melintasi Oman.
Badai tersebut menyebabkan hujan turun di Bahrain, Oman, Qatar, dan Arab Saudi. Namun, paling parah terjadi di UEA.
Diduga karena penyemaian awan
Banjir di Dubai memunculkan spekulasi bahwa penyemaian awan menjadi penyebab utama bencana tersebut.
Penyemaian awan adalah teknik modifikasi cuaca yang meningkatkan kemampuan awan untuk menghasilkan hujan dengan memasukkan inti es kecil ke dalam jenis awan subbeku tertentu.
Laporan ahli meteorologi di Pusat Meteorologi Nasional mengungkap bahwa mereka telah melakukan enam atau tujuh penyemaian awan dengan menerbangkan pesawat sebelum hujan deras terjadi.
Data pelacakan penerbangan yang dianalisis oleh The Associated Press menunjukkan, satu pesawat yang berafiliasi dengan upaya penyemaian awan UEA terbang di seluruh negeri pada Senin (15/4/2024). GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar