GridPop.ID - Kejadian aneh dialami oleh pria ini.
Bagaimana tidak? pria ini mendadak hidup lagi padahal sudah dinyatakan meninggal dunia.
Sifat pria ini pun bikin merinding hingga membuat istri ketakutan setelah hidup lagi usai dinyatakan meninggal dunia.
Saking anehnya, sang istri sampai segera minta cerai untuk menyelamatkan dirinya dari suami.
Melansir dari laman tribunnewsmaker.com, kisah aneh ini terjadi di Chongqing, Tiongkok, di mana seorang suami yang dikatakan sudah meninggal tiba-tiba hidup lagi.
Istri mengungkapkan perilaku yang sangat menakutkan ini terjadi pada tahun 2010.
Tuan Wong sebuah nama samaran, dinyatakan oleh dokter dia sudah meninggal dan dibawa ke krematorium.
Namun siapa sangka keesokan harinya sang istri menemukan suaminya sedang duduk di tengah ruang tamu rumah dengan terbungkus kain kafan.
Sejak saat itu, sang suami menjadi sosok yang berbeda, dari yang suka makanan pedas menjadi tidak makan makanan pedas.
Hal ini membuat istrinya takut dan meminta cerai setelah 10 tahun pernikahan.
Suaminya juga suka pergi ke tempat-tempat area kosong di sebelah jalan kecil.
Istrinya langsung pulang dan mengemasi barang-barangnya untuk minta cerai.
Tak cuma itu saja, usai kebangkitannya ini, Tuan Wong tiba-tiba menyukai kaca, sering memecahkan benda-benda kaca dan mengunyahnya seperti makanan ringan.
Awal sebelum dinyatakan sakit dan meninggal, Tuan Wong merasa tubuhnya lelah tanpa sebab yang jelas.
Kemudian secara bertahap dia merasakan sakit yang luar biasa di lengan dan kaki.
Sang istri mendesaknya untuk segera ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.
Dokter tidak menemukan penyebabnya dan hanya bisa meresepkan obat anti inflamasi dan obat pereda nyeri.
Dua tahun kemudian, kesehatannya tidak kunjung membaik, dan juga menguras keuangan keluarga.
Dia kemudina menelan sebanyak 20 obat tidur, lalu saat ditemukan istrinya dan dibawa ke rumah sakit, dokter menyatakan dia meninggal.
Sang istri mempersiapkan pemakaman, namun karena krematorium penu, petugas menyarankan untuk dibawa pulang dulu.
Keesokan harinya saat akan bersiap untuk mengkremasi jenazah, istrinya kaget melihat suaminya duduk di ruang tamu Masih terbungkus kain kafan.
Dia tertegun sejenak dan berlari keluar rumah sambil berteriak.
"Karena saya sangat takut, saya pikir saya baru saja melihat hantu. Namun ketika tetangga datang untuk melihat, mereka melihat bahwa Pak Wong benar-benar masih hidup."
Saat di bawa ke rumah sakit, dokter berspekulasi bahwa jumlah obat tidur yang diminumnya mungkin tidak berakibat fatal.
Sebaliknya, ia mengalami koma dengan gejala termasuk henti napas dan serangan jantung.
Pasalnya, rumah sakit daerah tidak memiliki peralatan modern untuk melakukan pengujian, sehingga dokter di sana mengira dia meninggal.
Lalu saat menunggu di krematorium, Obat tidurnya perlahan habis dan Tuan Wong terbangun.
Dia bingung dan keluar dari peti mati, karena cuacanya dingin, dia membungkus dirinya dengan kain kafan dan berjalan pulang.
Karena krematorium sibuk, sehingga tidak ada yang memperhatikan.
Kini keanehan selanjutnya terjadi, sang istri mengatakan berkali-kali dia terbangun di tengah malam dan melihat suaminya berdiri diam, menatapnya.
Yang paling mengejutkannya adalah suaminya tiba-tiba suka makan gelas.
Dia sering memecahkan kaca di dalam rumah dan mengunyahnya dengan rakus.
Hal-hal ini membuatnya tidak bisa diterima, hingga berniat minta bercerai.
Mengenai perubahan lain yang dialami Tuan Wong, dokter berspekulasi berdasarkan pengalaman tersebut "Mati dan hidup kembali" menyebabkan dia stres dan luka mental.
Sehingga ada kegiatan aneh-aneh yang dialami Tuan Wong selepas hidup kembali.
Ketika semuanya sudah jelas Sang istri kemudian mengurungkan niatnya untuk bercerai.
Sedangkan beberapa ahli yang mengetahui kasus Pak Wong Saya memutuskan untuk menghubunginya untuk membantu pengobatan.
Apa yang membuat seseorang dapat hidup lagi?
Secara medis, mati suri disebut sebagai Lazarus syndrome atau sindrom Lazarus.
Melansir dari laman kompas.com, tidak diketahui kenapa sindrom Lazarus terjadi.
Akan tetapi, ada beberapa teori yang dapat menjelaskannya. Berikut beberapa di antaranya:
1. Penumpukan udara
Penumpukan udara adalah penjelasan paling umum untuk sindrom Lazarus.
Hal ini berpotensi terjadi jika seseorang memiliki penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Ketika udara didorong ke paru-paru terlalu cepat selama CPR (hiperventilasi), tidak ada waktu untuk mengembuskannya sehingga udara menumpuk. Saat udara menumpuk, tekanan di dalam dada meningkat.
Tekanan itu menjadi sangat tinggi sehingga darah mengalami kesulitan bergerak melalui pembuluh darah dada ke jantung, dan jantung kesulitan memompa darah ke tubuh. Ketika CPR berhenti, udara yang terperangkap mulai meninggalkan paru-paru, dan mengurangi tekanan di dada.
Akhirnya, darah dari tubuh dapat mengalir ke jantung dan dipompa ke seluruh tubuh. Sirkulasi dapat kembali, dan itu akan terlihat seolah jantung orang tersebut telah mulai berdetak dengan sendirinya.
2. Efek obat yang tertunda
Obat-obatan yang diberikan selama CPR perlu mencapai jantung untuk bekerja.
Ketika penumpukan udara menghentikan darah kembali ke jantung, semua yang ada dalam darah, termasuk obat yang diberikan melalui infus, tidak akan bisa sampai ke sana.
Setelah penumpukan udara teratasi dan tekanan di dada cukup rendah, darah akan mengalir ke jantung, membawa obat bersamanya.
Jika obatnya efektif, maka sirkulasi akan kembali secara spontan.
3. Henti jantung sementara setelah defibrilasi
Selama CPR, defibrillator dapat digunakan untuk mengirim kejutan listrik ke jantung untuk mencoba memulai kembali atau mengatur ulang irama jantung yang tidak teratur.
Terkadang ada jeta antara kejutan listrik dan efeknya. Jika jeda itu cukup lama, diperkirakan sirkulasi kembali secara spontan, bukan karena syok.
4. Penyebab lainnya
Beberapa kondisi seperti kadar potasium yang tinggi atau terlalu banyak asam dalam darah dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak.
Kondisi ini biasanya diobati selama CPR, tetapi membutuhkan waktu untuk sembuh. Jika tidak membaik sampai CPR berhenti, mungkin sirkulasi akan kembali secara spontan. GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnewsmaker,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar