Para korban yang masih selamat dilarikan ke Puskesmas Lubuk Bintialo untuk menjalani perawatan.
"Untuk korban Irul dalam keadaan sadar, sedangkan korban kondisinya kritis.
Dua korban yang meninggal dunia juga sudah diserahkan ke pihak keluarga dengan dibantu kepolisian," tandas Hendrik.
Kasus Lain
Kasus lain dialami seorang satpam di wilayah PT Komatsi, Cilincing, Jakarta Utara.
Seorang pria berinisial AR (35) menjadi korban sambaran petir
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @romansasopirtruck tampak AR berjalan di tengah hujan sedang membawa payunng dan sedang berkomunikasi melalui halky talky (HT).
Seorang peneliti sekaligus Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro menjelaskan penyebab sambaran petir tersebut.
"Mungkin itu mitos ya seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, enggak ya. (Frekuensi) ponsel dan HT itu GHz (gigahertz) sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz (megahertz), jadi tidak nyambung," kata Reynaldo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/12/2021)
Ia menyebutkan justru payung dan truklah menjadi easy target bagi lidah petir,
"Pemakaian payung menyebakan sasaran bertambah tinggi sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir, karena lebih dekat ke lidah petir," ujarnya.
Source | : | Sripoku.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar