Berdasarkan hasil visum, Hartati menegaskan selain bekas tindak kekerasan, nenek itu juga telah diperkosa.
"Kebetulan nenek tinggal dengan salah satu anaknya yang punya kekurangan mental, hal ini yang menjadi alasan tersangka A untuk berputar-putar menjadi dukun pengobatan," jelasnya.
Kata dia, setelah berulangkali datang, anak tersebut tidak kunjung sembuh bahkan semakin parah hingga harus di pasung.
Bukannya berhenti, dalam keadaan kesal A justru mencekik nenek itu sampai pingsan.
"Karena pengobatan tidak berhasil, nenek minta untuk dihentikan soalnya setiap kali diobati pasti minta uang," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penanganan Kekerasan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Mamuju, Hartati.
"Dua kali dicekik, saat pertama dikira sudah meninggal ternyata masih hidup kemudian dicekik lagi bahkan diinjak," tambahnya berdasarkan cerita korban.
Dia menambahkan, hingga kini korban sering mengeluh sakit di sekujur tubuhnya.
"Kami akan dampingi terus, untuk memastikan kesehatan dan kasus yang bersangkutan selesai," singkatnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Sulbar |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar