GridPop.ID - Seorang nenek berusia 65 tahun di Kota Sorong meninggal di tangan lima pria.
Nenek berinisial I menghembuskan napas terakhirnya setelah diperkosa lima pria bejat.
Dilansir dari Kompas.com, insiden ini terjadi di rumah korban di Kompleks Kokoda, Kota Sorong, Papua Barat Daya pada, Jumat (14/4/2024).
Adapun satu dari lima pelaku pemerkosaan berhasil diamankan polisi.
Hal tersebut diungkap oleh Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto.
Pelaku berinisial MT ditangkap polisi saat berada di rumahnya di ompleks Kokoda Kilometer 8, Kota Sorong, di hari yang sama, pukul 15.20 WIT.
"Jadi tersangka MT ini mengakui perbuatannya. Di mana ia baru selesai mengonsumsi minuman keras," ungkap Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto, Kamis (16/5/2024).
Kejadian ini bermula saat kelima pelaku dalam keadaan mabuk.
Sekitar pukul 04.00 WIT para pelaku masuk ke rumah korban, setelah salah satu pelaku mendobrak pintu.
"AB menuju rumah korban dan mendobrak pintu depan rumah korban," kata dia.
Kemudian terjadilah peristiwa bejat tersebut.
Para pria tersebut bukan hanya memperkosa korban, tapi juga menggasak barang-barang berharga dan sejumlah uang tunai si nenek.
Korban pemerkosaan sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong dan dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan.
Sayangnya, nyawa korban tak bisa tertolong.
Keempat pelaku masih berstatus buron.
"Saya imbau kepada empat DPO saya minta untuk segera menyerahkan diri karena identitas saudara sudah kami ketahui.
Cepat atau lambat segera kami tangkap," terangnya
Kasus Serupa
Dilansir dari Tribun Sulbar, kejadian serupa menimpa seorang nenek berusia 60 tahun.
Korban diketahui berasal dari Dusun Galung, Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Pelaku pemerkosaan adalah pria berinisial A (50) yang ternyata tetangga korban.
Dari informasi yang beredar, tetangga baru korban yang merupakan laki-laki berumur 50 tahun asal Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) berpura-pura melakukan pengobatan.
Berdasarkan hasil visum, Hartati menegaskan selain bekas tindak kekerasan, nenek itu juga telah diperkosa.
"Kebetulan nenek tinggal dengan salah satu anaknya yang punya kekurangan mental, hal ini yang menjadi alasan tersangka A untuk berputar-putar menjadi dukun pengobatan," jelasnya.
Kata dia, setelah berulangkali datang, anak tersebut tidak kunjung sembuh bahkan semakin parah hingga harus di pasung.
Bukannya berhenti, dalam keadaan kesal A justru mencekik nenek itu sampai pingsan.
"Karena pengobatan tidak berhasil, nenek minta untuk dihentikan soalnya setiap kali diobati pasti minta uang," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penanganan Kekerasan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Mamuju, Hartati.
"Dua kali dicekik, saat pertama dikira sudah meninggal ternyata masih hidup kemudian dicekik lagi bahkan diinjak," tambahnya berdasarkan cerita korban.
Dia menambahkan, hingga kini korban sering mengeluh sakit di sekujur tubuhnya.
"Kami akan dampingi terus, untuk memastikan kesehatan dan kasus yang bersangkutan selesai," singkatnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Sulbar |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar