Pasar Kue Subuh Senen adalah usaha rakyat yang dimungkinkan tumbuh oleh kebutuhan kota besar.
Pasar ini menjual beragam kue basah dan jajanan pasar.
Pasar Kue Subuh Senen adalah usaha rakyat yang dimungkinkan tumbuh oleh kebutuhan kota besar. Pasar ini menjual beragam kue basah dan jajanan pasar.
Kemudian, setelah secara resmi menempati area tersebut, perkembangan Pasar Kue Subuh Senen semakin meningkat.
Luas pasar bertambah menjadi 1.760 meter persegi serta dapat menampung sekitar 700 lapak. Perkembangan pasar juga disebut luar biasa.
Ini karena pelanggan yang datang bukan hanya dari Jakarta, namun juga dari beberapa kawasan penyangga ibu kota seperti, Bekasi, Depok, Bogor (Jawa Barat), Tangerang hingga Cilegon (Banten).
Sedikitnya 500-700 pengunjung datang dengan nilai transaksi mencapai Rp 600 juta hingga Rp 800 jutaan per malam.
Baca Juga : Tinggal di Gang Sempit, Ilham Kaget Ditagih Tunggakan Pajak Ferarri Sebesar Rp69 Juta!
Meski populer dengan sebutan Pasar Subuh, namun jam operasionalnya berubah sejak tahun 1995. Masyarakat dapat menikmati jajanan favorit di tempat ini mulai pukul 19.00 WIB malam hingga 06.00 WIB pagi.
“Sesi pertama, jam 7 malam sampai 2 pagi biasanya yang beli sebagian besar adalah grosir atau reseller dari area Jabodetabek," tutur Sindhu.
Sementara pukul 02.00 WIB sampai 06.00 WIB pagi, pasar ini melayani pembeli menengah dan kecil seperti pengusaha Katering dan ibu-ibu rumah tangga yang sedang menggelar hajatan di rumah atau kantor.
Revitalisasi dan Festival Pasar Senen Meski mencatat sejarah cukup panjang, perjalanan Pasar Kue Subuh Senen tak selalu senikmat rasa kuenya.
Artinya, para pedagang juga mengalami pasang surut. Penyebabnya rupa-rupa, mulai dari kebakaran hingga kian ramainya sentra kue subuh baru di beberapa kawasan di Jakarta.
Terakhir, pasar ini mengalami kebakaran pada tahun lalu.