Kebakaran terjadi di Pasar Senen Blok 1 dan 2. Akibatnya, pedagang pasar harus pindak ke Blok 4 dan 5. Area parkir yang kurang mencukupi hingga pungutan liar terkadang juga menjadi tantangan pengelola pasar.
Untuk mengembalikan kejayaan dan pamor Pasar Senen seperti tahun 1990-an, pengelola berencana merevitalisasi kawasan ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, seni, budaya, kuliner, dan gaya hidup urban Jakarta.
Shindu menegaskan, revitalisasi Kawasan Pasar Senen merupakan program strategis yang melibatkan sinergi antara berbagai stakeholders, mulai dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Jakarta Pusat, konsultan, lembaga swadaya masyarakat, BUMD melalui PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT Jaya Real Property Tbk, dan investor.
"Sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, revitalisasi ini harus mengakomodasi kepentingan masyarakat Jakarta. Tidak hanya dari segi properti, juga pertumbuhan wisata, ekonomi, dan lain sebagainya," kata Shindu.
Dia memaparkan beragam fungsi properti akan dibangun guna mendukung program revitalisasi kawasan yang mencakup area di sekitar Tugu Tani, Kwitang hingga Pasar Senen ini.
Mulai dari pusat belanja (shopping mall), trade center, apartemen, kondominium hotel, hotel, plaza terbuka, ruang terbuka hijau, dan pusat kuliner Nusantara, akan dikembangkan di kawasan ini.
Pengelola merencanakan pembangunan secara bertahap per blok yang akan dimulai pada tahun depan dengan total nilai investasi Rp 2,5 triliun di luar Blok 4 yang sudah eksisting sebesar Rp 250 miliar.
Sebagai tahap awal revitalisasi adalah pengembangan Blok 1-2 dengan nilai investasi Rp 700 miliar.
Di sini, akan dibangun shopping mall yang dikombinasikan dengan trade center seluas 100.000 meter persegi di atas lahan 2 hektar.
Pusat belanja ditempatkan di lantai dasar dan lantai satu dengan patokan harga sewa Rp 200.000 per meter persegi per bulan.
"Peritel food and beverage (F and B) mendominasi dengan komposisi 60 persen, yang diikuti peritel fashion, aksesori dan lainnya," tambah Shindu.
Sementara di atasnya merupakan trade center sebanyak 2.000 unit kios dengan kisaran harga mulai dari Rp 150 juta. Selain trade center, disediakan pula modern counters untuk mengakomodasi 2.000 pedagang pasar subuh korban kebakaran dengan luas 1-2 meter persegi.
Harga sewa konter ini sekitar Rp 10 juta per tahun dengan periode sewa jangka pendek. Shindu mengungkapkan, pengembangan Blok 1-2 ini akan resmi dilansir pada awal 2019 mendatang.
Sedangkan area Blok 3, dikembangkan sebagai fasilitas akomodasi berupa hotel ekonomi yang sudah mencapai tahap tutup atap, dengan pengelola dari bagian hospitalitas perseroan.