Dikutip dari Tribun Jabar, Fajar ditemukan dengan tubuh lemah dan kurus oleh anggota Babinsa Haurwangi Koptu Haryadi, Kamis (21/3/2019).
Fajar sudah sebulan tak pergi sekolah ke Madrasah Al-Huda karena jatuh sakit.
Kondisinya semakin parah setelah ia tak mau makan dalam beberapa hari terakhir.
Saat dipersiksa Babinsa, tak hanya Fajar yang sakit.
Baca Juga : Sebut Ahok Manusia Baru, Dahlan Iskan Kasihan Pada Veronica Tan: Dia Wanita Agung
Sang ayah dan ibu juga menderita sakit.
Sekeluarga ini tinggal di rumah pengap tak layak huni.
Tak ada ventilasi udara dalam rumah dan sekeluarga ini menderita penyakit paru-paru.
Dari keterangan para tetangga, keluarga Fajar juga tak dapat jatah beras raskin. Satu rumah yang minim ventilasi tersebut ditinggali oleh tujuh orang.
"Keluarga Fajar sepengetahuan saya dalam sebulan hanya mendapat satu liter beras raskin itupun harus ditebus uang Rp 2 ribu, karena gak ada kartu BSM kalau yang ada kartu bisa diberi beras raskin tiga liter sampai lima liter," ujar seorang tetangga yang dekat dengan rumah Fajar.
Sebagai informasi tambahan, tuberkulosis atau TBC merupakan infeksi menular yang biasanya menyerang paru-paru yang dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti otak dan tulang belakang.
TBC disebabkan oleh adanya bakteri yang berkembang dalam paru yaitu Mycobacterium tuberculosis.
Baca Juga : Di Vietnam dan Minahasa, Daging Tikus Jadi Santapan Lezat yang Populer Dibanding Daging Lainnya
Melansir dari CDC, gejala yang sering terjadi penderita tuberkulosis adalah penurunan berat badan secara mendadak, kehilangan selera makan, keringat di malam hari, demam, batuk lebih dari 3 minggu, sesak napas, hemoptisis (batuk darah) hingga sakit dada. (*)