Find Us On Social Media :

Terlalu Lelah Bekerja di Perusahan Bergaji Tinggi, Pasutri asal Malaysia Pilih Resign untuk Bekerja sebagai Tukang Kebersihan

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Kamis, 28 Maret 2019 | 13:54 WIB

Pasangan ini memilih untuk keluar dari perusahaan bergaji besar dan memutuskan bekerja sebagai petugas kebersihan.

GridPop.ID - Sebagian orang tentu merasa bangga dan bahagia bisa bekerja di perusahaan besar karena menghasilkan gaji tinggi.

Namun sebagian lainnya mungkin lebih bahagia memutuskan untuk bekerja sesuai hati nurani mereka.

Pengalaman lain dirasakan pasangan suami istri asal Malaysia ini yang membuat perubahan besar di hidupnya.

Baca Juga : Astaga, Bayi Lima Bulan Meninggal Dunia Usai Disunat Ibunya Sendiri

Pasangan suami istri ini memutuskan untuk berhenti bekerja di perusahaan besar dan memilih bekerja menjadi tukang bersih-bersih.

Sang istri bekerja sebagai programer IT, sedangkan suaminya merupakan manajer cabang perusahaan peralatan rumah tangga.

Tujuh bulan lalu, mereka berdua resign dari perusahaan mereka masing-masing dan kini bekerja sebagai pembersih.

Baca Juga : Gelap Mata Usai Ditampar Korban, Wahyu Jayadi Menghabisi Nyawa Siti Zulaeha Karena Tersinggung

Raqib dan Linda, pasangan suami istri asal Malaysia yang kini menjadi karyawan pembersih rumah di perusahaan jasa pembersih bernama Maideasy.

Dikutip GridPop.ID dari World Of Buzz, Kamis (28/3/2019), pasangan tersebut menceritakan alasan mereka melakukannya.

"Saya ingin bisa mengontrol seberapa banyak yang bisa saya dapatkan dan fleksibilitas untuk mengelola waktu. Dengan agensi, saya bisa melihat pekerjaan apa yang tersedia untuk minggu ini dan minggu selanjutnya. Saya akan memilih seberapa banyak yang bisa saya kelola di waktu yang saya inginkan," jelas Raqib.

Baca Juga : Minum Air Mayat Selama Seminggu Tanpa Sadar, Penduduk Resah dan Ungkapkan Kekecewaan

Raqib mengungkapkan, pekerjaan sebelumnya sebagai manajer cabang membuatnya sangat kelelahan.

Ia akan pergi ke kantor pagi-pagi sekali dan pulang tengah malam.

Sekarang, Raqib dan Linda bisa mengerjakan 3 rumah dalam sehari.

Baca Juga : Bertekad Buktikan ke Gurunya, Pria di India Pelihara Kuku Selama 66 Tahun dan Memotongnya Karna Masalah Kesehatan

Masing-masing proses pembersihan tiap satu rumah memakan waktu hingga 4 jam.

Pengalaman mereka yang luas juga telah mengajarkan mereka untuk memperhitungkan faktor-faktor tertentu seperti waktu perjalanan dan jarak antara setiap pekerjaan, sebelum jadwal kerja mereka selama seminggu.

Pasangan ini awalnya mengaku meremehkan pekerjaan sebagai tukang bersih-bersih.

Namun, seiring berjalannya waktu dan mereka merasakan sendiri, pandangan mereka berubah.

Baca Juga : Gunakan Narkoba Agar Hubungan Intim Tahan Lama, Perempuan Ini Dilarikan ke Rumah Sakit dan Meregang Nyawa

Selain itu, mereka terkejut dengan betapa hormatnya klien mereka.

Mereka juga banyak mendapat perlakuan yang positif.

Raqib mengingat-ingat saat ada seorang klien wanita tua yang menyewa jasa mereka tiap minggu selama satu bulan karena pembantu mereka pergi sementara.

"Kapan pun kami tiba di sana, ia hanya meminta kami untuk membersihkan toilet dan mengepel lantai. Jadi kami selesai lebih cepat. Tapi kami tak mau langsung pulang karena kami sudah dibayar. Wanita tua itu sebenarnya hanya butuh teman karena anak-anaknya telah jauh pergi merantau," terang Raqib.

Baca Juga : Di Ruang Bawah Tanah Ini, Gadis Sekolah Dirantai dan Diperkosa oleh Pria yang Kecanduan Pornografi

Namun, seperti pekerjaan lain, pekerjaaan yang dilakoni Raqib dan Linda juga memiliki kesulitan tersendiri.

Satu contohnya, Raqib dan Linda bertugas membersihkan sebuah rumah di mana ada kaca yang tergores sebelum mereka datang.

Namun, sang klien marah dan menuduh Raqib dan Linda yang merusak kaca tersebut.

Klien itu tetap meminta kompensasi pada Raqib dan Linda atas kerusakan pada kaca rumahnya.

Baca Juga : Pohon di Pakistan Ini Ditahan Selama 120 Tahun oleh Perwira Militer Inggris, Kini Jadi Lambang Penindasan Kolonial

Insiden itu mengajari Raqib dan Linda pelajaran penting.

Sejak itu, mereka akan selalu berhati-hati akan adanya barang-barang berharga di rumah pelanggan mereka.

Tantangan lain yaitu perlakuan masyarakat pada jenis pekerjaan mereka.

Beberapa klien lebih tertarik pada pekerja yang murah dan tidak menganggap pekerjaan mereka sebagai pekerjaan yang professional.

Baca Juga : Idap Down Sindrom hingga Tak Diberi Makan Selama 20 Hari, Pria Ini Meninggal di Rumah Sakit 'Kelas Satu'

"Untuk durasi yang sama, mereka berharap rumah besar bisa dibersihkan dengan kualitas pelayanan yang sama dengan rumah kecil, hal itu tidak realistis," ujar Linda.

Meski problematika tersebut tidak bsia selesai dalam satu hari saja, pasutri ini berharap suatu hari orang-orang tak akan meremehkan tugas seorang pekerja kebersihan.

Baca Juga : Kronologi Lengkap Pembunuhan Tragis Melinda Zidemi, Terdapat Korban Anak Usia 9 Tahun hingga Kondisi Jenazah

Untuk orang-orang yang ingin mengikuti jejak yang sama dengan mereka, Raqib memberikan sebuah nasihat.

"Ketahui kekuatanmu, jaga penampilan positif. Pahami betul apa yang akan kamu kerjakan, karena pekerjaan ini melibatkan kerja fisik. Kamu harus kuat secara fisik dan mental untuk menjalani pekerjaan ini," katanya. (*)