Dilansir dari Web MD, American Society for Reproductive Medicine mengatakan surrogate mother harus mendapatkan pemeriksaan medis untuk memeriksa apakah ia kemungkinan memiliki kehamilan yang sehat dan berjangka panjang.
Organisasi menyarankan dia mendapat tes yang memeriksa penyakit menular seperti sifilis, gonore, klamidia, HIV, sitomegalovirus, dan hepatitis B dan C.
Pengganti harus mendapatkan tes untuk memastikan mereka memiliki kekebalan terhadap campak, rubella, dan cacar air.
Selain itu, pasangan yang ingin melakukan ini bisa saja meminta aga ria mendapatkan prosedur medis untuk "memetakan" rahim secara visual, yang dapat membantu dokter memeriksa potensi surrogate mother untuk melakukan kehamilan. (*)