Find Us On Social Media :

Kejahatan yang Sangat Keji, Pria Ini Diambil Organ Tubuhnya Demi Kepentingan Segelintir Orang

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Kamis, 11 April 2019 | 17:37 WIB

Ilustrasi

Terkadang untuk orang asing yang biasanya harus menunggu lama untuk sumbangan sukarela dari organ-organ tersebut di negara asalnya.

Juru bicara Pusat Informasi Falun Gong yang berbasis di Toronto, Joel Chipkar, mengatakan pelecehan oleh rezim Tiongkok terhadap pengikut Falun Gong itu.

Baca Juga : Ketagihan 3 Game Online Sekaligus, Seorang Anak di Kediri Bikin Dompet Orang Tuanya Jebol hingga Rp 11 Juta

Pada tahun 1999, rezim komunis Tiongkok memulai kampanye penganiayaan terhadap pengikut Falun Gong yang berlanjut hingga hari ini.

Hal itu mengakibatkan ratusan ribu orang dipenjara selama bertahun-tahun.

Para peneliti mengatakan industri transplantasi Tiongkok tumbuh pesat setelah kampanye tersebut.

Baca Juga : Lama Tak Terdengar Kabarnya, Jihan Fahira Kepergok Selfie dengan Risty Tagor Banjir Komentar Ini dari Warganet!

Pada 2016, temuan menunjukkan bahwa setiap tahun, antara 60.000 hingga 100.000 transplantasi terjadi di Tiongkok, sebuah negara di mana donasi organ praktis nol.

Berbicara pada sidang parlemen tentang RUU untuk melawan pengambilan organ, anggota parlemen Liberal Borys Wrzesnewskyj mengatakan bahwa sejak Perang Dunia Kedua, dunia belum pernah melihat "kengerian manusia pada skala industri oleh negara, pemerintahan" seperti Tiongkok.

Baca Juga : Tiga Pelaku Aksi Pengeroyokan di Pontianak Ditetapkan Sebagai Tersangka, Akui Menyesal hingga Berderai Air Mata Meminta Maaf

"Komunis Tiongkok tidak bisa tidak melihat perjalanan yang relatif bebas yang mereka dapatkan secara internasional dari penganiayaan terhadap Falun Gong, dari pembantaian massal untuk organ mereka," kata David Matas menulis dalam laporan Desember 2018. (*)