Find Us On Social Media :

Tak Bisa Dimanipulasi, Begini Cara Mengetahui Quick Count Asli atau Abal-abal

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 17 April 2019 | 18:45 WIB

Ilustrasi

Setiap lembaga survei memang bisa memiliki metodologi tersendiri, seperti diungkap Mada Sukmajati, pengajar Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Gadjah Mada.

Namun jauh di atas persoalan metodologi, kredibilitas dan etika menjadi hal utama yang harus dipegang oleh penyelenggara quick count.

Baca Juga : Datang ke TPS Naik Vespa, Nagita Slavina Kepergok Pakai Kaus Senilai Ratusan Ribu dengan Tas dan Sepatu Branded!

"Ini penting karena terkait dengan kemampuan menarik kesimpulan. Masyarakat sendiri juga bisa melacak, mana lembaga survei yang bisa dipercaya dan mana yang tidak,” kata Mada seperti dikutip Kompas.com.

Hasil perhitungan setiap lembaga, seperti dikatakan Titin Sumi, pengajar Jurusan Matematika di Universitas Indonesia, bisa saja berbeda karena masalah pengambilan sampel.

Baca Juga : Belum Genap Setahun Jadi Keluarga Kerajaan Inggris, Meghan Markle Kini Bikin Ratu Elizabeth II Muak hingga Dilarang Kenakan Perhiasan Mendiang Lady Diana!

“Ini tidak bisa disalahkan. Namun yang pasti harus proporsional,” kata dia mengingatkan.

Namun bukan tidak mungkin, lanjut Titin, ada kecenderungan lembaga survei mendapat pesanan dari pihak yang membayar.

“Saat ini banyak lembaga survei yang mengeluarkan hasil tergantung pada siapa yang membayar,” ungkap dia tentang kemungkinan terjadinya kesalahan dalam hasil quick count.