Find Us On Social Media :

Tak Bisa Dimanipulasi, Begini Cara Mengetahui Quick Count Asli atau Abal-abal

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 17 April 2019 | 18:45 WIB

Ilustrasi

GridPop.id - Pemilu identik dengan kehadiran lembaga survei.

Lembaga survei akan menghasilkan beragam hasil yang dapat menjadi patokan dalam pemilu.

Kehadiran mereka dibutuhkan meski terkadang dikritik.

Di setiap pemilu, beragam lembaga survei akan mengeluarkan hasil quick count sesaat setelah pemilihan dilakukan.

Termasuk pada pemilihan presiden 2019 ini.

Walau begitu, berkaca pada Pilpres 2014, ternyata ada hasil quick count yang berbeda di antara hasil yang dirilis para lembaga survei tersebut.

Baca Juga : Potret Dylan Sahara Muncul di Surat Suara Pemilu, Ifan Seventeen Tulis Pesan Menyentuh untuk Mendiang Sang Istri

Pertanyaan pun mengemuka.

Siapa yang salah atau menyimpang dari lembaga survei/kelompok tersebut?

Mana hasil quick count yang “abal-abal” alias penuh rekayasa? 

Pada dasarnya, quick count adalah metode verifikasi hasil pemilu yang bersumber dari penghitungan persentase hasil pemilu di sejumlah TPS yang dijadikan sampel.

Mengingat data asalnya perhitungan TPS secara langsung tentu saja akurasinya lebih tinggi, karena bukan berdasarkan persepsi atau pengakuan responden.

Tentu saja kita tidak perlu meragukan hasil quick count.

Baca Juga : Bayi di Madiun Ini Secara Sengaja Disembunyikan Perawat dari Ibunya Selama 10 Hari Usai Dilahirkan

Bahkan dari hasilnya kita dapat memperkirakan perolehan suara pemilu secara cepat yang berguna untuk memverifikasi hasil resmi KPU nantinya.

Quick count bahkan mampu mendeteksi dan mengungkapkan penyimpangan serta kecurangan. 

Lalu dari mana datangnya perbedaan hasil?

Setiap lembaga survei memang bisa memiliki metodologi tersendiri, seperti diungkap Mada Sukmajati, pengajar Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Gadjah Mada.

Namun jauh di atas persoalan metodologi, kredibilitas dan etika menjadi hal utama yang harus dipegang oleh penyelenggara quick count.

Baca Juga : Datang ke TPS Naik Vespa, Nagita Slavina Kepergok Pakai Kaus Senilai Ratusan Ribu dengan Tas dan Sepatu Branded!

"Ini penting karena terkait dengan kemampuan menarik kesimpulan. Masyarakat sendiri juga bisa melacak, mana lembaga survei yang bisa dipercaya dan mana yang tidak,” kata Mada seperti dikutip Kompas.com.

Hasil perhitungan setiap lembaga, seperti dikatakan Titin Sumi, pengajar Jurusan Matematika di Universitas Indonesia, bisa saja berbeda karena masalah pengambilan sampel.

Baca Juga : Belum Genap Setahun Jadi Keluarga Kerajaan Inggris, Meghan Markle Kini Bikin Ratu Elizabeth II Muak hingga Dilarang Kenakan Perhiasan Mendiang Lady Diana!

“Ini tidak bisa disalahkan. Namun yang pasti harus proporsional,” kata dia mengingatkan.

Namun bukan tidak mungkin, lanjut Titin, ada kecenderungan lembaga survei mendapat pesanan dari pihak yang membayar.

“Saat ini banyak lembaga survei yang mengeluarkan hasil tergantung pada siapa yang membayar,” ungkap dia tentang kemungkinan terjadinya kesalahan dalam hasil quick count. 

Adanya kesalahan metodologi, menurut Direktur Cyrus Network, Hasan Nasbi, bisa saja terjadi hingga berakibat pada perbedaan hasil quick count.

"Quick count itu enggak akan bisa mengarang, ada kesalahan gampang terdeteksi," sebut dia kepada Kompas.com.

Menurut Hasan, jika ingin mengetahui kesalahan, auditnya bisa sangat cepat.

Baca Juga : Saat Ani Yudhoyono Divonis Kanker Darah, Reaksi Tak Terduga Ditunjukkan SBY dan sang Istri yang Sama-sama Berurai Air Mata Kesedihan

Cuma satu jam untuk tahu letak kesalahan atau kemungkinan manipulasi.

Kalau memang benar melakukan quick count, maka menurut Hasan, orang pasti berani buka data.

“Kalau takut, berarti ada manipulasi.”

Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yang mewadahi lembaga-lembaga survei di Indonesia telah menyatakan akan memanggil dua lembaga survei yakni Puskaptis dan Jaringan Suara Indonesia untuk menjelaskan metodologinya.

Dari sanalah kita akan memperoleh jawabannya.

Baca Juga : Wajib Tahu, Ini Beda Quick Count dan Exit Poll, Mana yang Lebih Dipercaya?

Baca Juga : Datangi TPS Pemilu 2019, Intip Penampilan Busana Pasangan Edhie Baskoro-Aliya Rajasa vs Agus Yudhoyono-Annisa Pohan, Siapa Lebih Modis dan Serasi?

Baca Juga : Serasi Banget! Pasangan Edhie Baskoro dan Aliya Rajasa Kenakan Batik Couple saat Datang ke TPS

Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul Cara Memastikan Quick Count Abal-abal, Hanya Butuh Waktu Satu Jam