Di mana Velusami mendapatkan kabar putranya tewas dalam ledakan bom.
Anggota keluarga Raju lainnya juga meninggal, termasuk adik paling kecil, suami sang adik, dan putra mereka yang berusia 20 bulan.
Meski rasa kehilangan itu pasti ada, Velusami tetap merasa bangga kepada putranya itu.
"Saya kehilangan cucu saya. Namun di saat bersamaan, saya bangga kepada putra saya menyelamatkan nyawa banyak anak. Jadi, tidak ada keluarga yang harus mengalami seperti kami," tutur Velusami.
Raju menjadi sosok yang dipandang sukses lantaran mendirikan perusahaan saat usinya masih 28 tahun.
Ia juga membina keluarga bersama gadis yang dicintainya semasa sekolah.
"Banyak tentara datang ke pemakaman dan memberi penghormatan ke peti mati anak saya atas keberaniannya. Saya harap pengorbanannya menjadi inspirasi bagi yang lain," tukas Velusami.
Sementara itu dikutip dari Tribunnews.com, data terbaru mencatat jumlah korban tewas dalam peristiwa bom di Sri Lanka sebanyak 253 orang.
Sebelumnya dikabarkan rilis data korban tewas sebanyak 359 orang karena salah hitung potongan jenazah.
Diwartakan kantor berita AFP, revisi tersebut berdasarkan hasil forensik yang menunjukkan beberapa sisa-sisa jenazah rusak parah dihitung secara keliru.