Find Us On Social Media :

Aneh Tapi Nyata, Berbanding Terbalik dengan Kasus Deasy Tuwo, Manusia dan Buaya Bisa 'Berteman' dan Tak Pernah Saling Menyakiti di Desa Ini

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Sabtu, 4 Mei 2019 | 09:53 WIB

Ada papan peringatan masuk ke kawasan buaya.

Ketua Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Kesang, Rosman Selamat (48), mengatakan buaya tidak pernah memprovokasi nelayan yang melintas hendak ke laut.

Karena fakta bahwa manusia juga tidak pernah menggangu populasi buaya di sungai Kesang.

Baca Juga : Ceroboh, Panji Petualang Terpeleset dan Nyaris Kehilangan Nyawa karena Diterkam Buaya, Penonton Histeris!

"Sejak kecil, kita tahu keberadaan buaya di sungai ini, jadi ketika dewasa dan menjadi seorang nelatan, sudah tahu yang akan terjadi jika melintas sungai," katanya.

"Faktanya, kami belum pernah menemukan ada penduduk desa yang memiliki konflik dengan buaya, karena buaya seperti teman kita," lanjutnya.

Baca Juga : Ngeri, Warga Bertaruh Nyawa Lintasi Jembatan Gantung di Atas Sungai Sarang Buaya Raksasa

"Puluhan tahun kita bekerja, konsekuensinya harus timbul, tetapi mereka tidak memberikan ancaman," tambahnya.

Menurut cerita lama yang berkembang, nelayan sebelumnya pernah membuat perjanjian dengan buaya di sungai Kesang.

Mereka melepaskan buaya yang tertangkap dalam kandang.

Di saat buaya yang terjebak dalam jaring dilepaskan, sedangkan buaya tidak akan menyerang manusia.

Baca Juga : Demi Selamatkan Nyawa Anaknya, Seorang Ayah Asal Filipina Nekat Bergulat hingga Menggigit Buaya Buas dengan Mulutnya!

"Jadi buaya dewasa tidak akan mengganggu nelayan. Itu selalu saya katakan kepada para nelayan untuk melepaskan jaring yang menjebak buaya," katanya pada mStar.

Seolah-olah untuk menghormati nelayan yang hendak ke laut, buaya tersebut melarikan diri ketika suara mesin kapal mulai berbunyi.