Dikutip dari Intisari, Ki Hadjar Dewantara bukan sosok yang percaya dengan klenik dan mistik.
Soal mati dan hidup, ia tetap berpegang pada apa yang diyakininya.
Ki Hadjar Dewantara menghadapi penyakit yang menyerangnya di hari tua dengan tabah.
Kepada anak-anaknya yang berada di luar kota ia sempat memberi sebuah pesan.
"Sejak sekarang kamu harus siap lahir-batin. Sewaktu-waktu, denyut nadiku akan berhenti untuk seterusnya. Oleh sebab itu, biasakanlah untuk mendengar acara Berita keluarga dari RRI Yogyakarta setiap jam delapan malam. Aku sudah bermufakat dengan ibumu bahwa berita kematianku nanti akan diberitakan lewat radio saja…" (*)