Salah satu anak majikan dan pembantu ikut serta dalam aksi ini.
Persoalannya terbilang sepele.
Febriyanti disuruh mencari gunting yang hilang, karena tidak ditemukan berbuntut penyiraman menggunakan air panas.
Setelah mengalami penyiksaan berulang kali pada 7 Mei 2019, Febriyanti kembali diminta mencari gunting sehari setelahnya.
"Sekitar pukul 08.30 Wita, majikan korban sedang tidur di lantai atas, korban kemudian loncat dari tembok merajan pura ke luar rumah dan lari menuju warung di dekat sana," terang Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja, Kamis (16/5/2019).
Sempat berhenti sebentar, Febriyanti sempat diberi makan kue dan uang Rp 5 ribu oleh pemilik warung.