GridPop.ID - Garis kehidupan seseorang memang menjadi sebuah misteri dan tak ada yang bisa mengetahui.
Hal itu dialami oleh putra daerah yang kini mengemban tugas sebagai Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Firli.
Sebelum menjadi orang yang dikenal masyarakat seperti sekarang, Irjen Firli harus merasakan manis pahitnya kehidupan sejak ia lahir.
Melansir dari Sripoku.com, napak tilas Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Firli Msi semasa kecil di kampung halamannya Desa Lontar Kecamatan Muarajaya Kabupaten Ogan Komering Ulu dilalui penuh tantangan dan pahit getirnya perjuangan hidup.
Desa Lontar merupakan desa dikawasan seberang Sungai Ogan dan tidak memiliki akses keluar.
Untuk menuju jalan raya harus berjalan kaki melewati pematang sawah dan tiga kali melewati jembatan.
Pada 55 tahun silam, disinilah Firli dilahirkan.
Anak bungsu dari enam bersaudara anak pasangan Bahuri dan Tamah kini menjadi jenderal bintang dua.
Firli diberi amanah memegang tampuk pimpinan Polda Sumsel.
Napak tilas perjuangan semasa kecil dikisahkan kembali oleh Kapolda Sumsel Irjen Firli saat pulang kampung.
Ditemani istrinya, Ardina Safitri, dan kedua anaknya, Rizqa Agustin Ananda Putri dan Rizqi Arfiananda Dhira Putra, Irjen Firli sempat berziarah ke makam orang tua, Sabtu (29/6) lalu.
Untuk mengenang kembali masa-mas akecil, lulusan AKPOL 1990 ini memilih berjalan kaki dari jalan raya Desa Tangsilontar Kecamatan Pengandonan menuju rumahnya di Desa Lontar Kecamatan Muarajaya.
Sepanjang perjalanan, ayah dua anak ini dengan semangat menceritakan perjuangannya waktu dibangku Sekolah Dasar (SD).
Irjen Firli ternyata sudah menjadi yatim sejak ayahnya meninggal pada 1974.
Ibunda Irjen Firli membesarkan dan mendidiknya bersama lima saudaranya dengan segala keterbatasan.
Kehidupan Irjen Firli dan lima saudara kandung kala itu penuh dengan tantangan dan ujian.
Kerasnya kehidupan membuatnya terlatih dan tanggap serta tidak kenal kata menyerah.
Waktu SD, ia sudah bisa membeli sepeda hasil keringat sendiri dengan menyadap karet setelah pulang sekolah.
Uang hasil penjualan karet ditabung selama 3 bulan untuk membeli sepeda.
Setelah lulus SD, tantangan untuk masuk SMP juga lumayan berat karena SMP hanya ada di Kecamatan Pengandongan.
Tidak ada pilihan lain, kala itu Irjen Firli harus berjalan kaki menempuh sejauh 16 Km (PP) untuk menuntut ilmu.
"Saat berjalan kaki saya selalu menundukkan kepala menatap tanah yang saya lewati, tahu-tahu sudah nyampai rumah," kata Irjen Firli.
Usai ibadah salat dan makan siang, ia pergi lagi ke ladang dengan berjalan kaki sejauh 3 Km untuk membantu ibunya.
Setelah lulus SMP, Firli hijrah ke Palembang melanjutkan pendidikan SMA bermodal semangat dan memulai perjuangan hidup berat.
Baca Juga: Pernah Geger Gara-gara Foto di Ranjang, Hubungan Dua Artis Ini Diduga Telah Berakhir
Firli remaja harus bekerja serabutan untuk menyambung hidup dan membiayai pendidikan.
Sepulang sekolah, Firli berjualan spidol yang ia beli seharga Rp 25 selusin di Pasar Cinde yang dijual kembali dengan seharga Rp 50 selusin di Taman Ria Sriwijaya Palembang.
Dalam semalam, Firli bisa menjual 6 lusin spidol dan bisa membawa uang Rp 150.
Selain jualan spidol, Firli juga ikut berjualan kue hingga mencari upah dengan mencuci mobil.
Semua itu dilakoni untuk bertahan hidup dan meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Irjen Firli pun menyampaikan pesan kepada generasi mendatang agar jangan menganggap tantangan itu sebagai penghalang.
Ia pun menghimbau agar anak muda tidak minder terlahir di keluarga yang kurang mampu.
"Masa depan seseorang tidak ditentukan saat dia lahir tapi semangat berjuang, semangat bekerja keras dan tentunya izin Alla SWT," tandas Irjen Firli.
Sebelumnya, Irjen Firli baru saja mengemban tugas sebagai Kapolda Sumsel menggantikan Irjen Zukarnain.
Dikutip dari Kompas.com, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) Kapolda Sumatera Selatan Irjen Firli di ruang Rupatama Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri), Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2019).
Firli sebelumnya menjabat sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sementara itu, Irjen Zulkarnain yang sebelumnya duduk di kursi Kapolda Sumsel akan mengisi jabatan Kakorpolairud Baharkam Polri.
Baca Juga: Belum Lama Nikahi Bule, Aktor Ini Beberkan Bagian Tubuh Sang Istri yang Membuatnya Mabuk Kepayang
Dalam sambutannya, Tito pun mengucapkan apresiasi kepada kedua perwira tinggi tersebut atas kinerja dalam jabatan lamanya.
"Pada Pak Irjen Firli selamat datang kembali ke kampung halaman. Ini juga saya berikan apresiasi yang tinggi atas pengabdian yang cukup lama di lingkungan KPK sebagai Deputi Penindakan," ujar Tito. (*)