Find Us On Social Media :

Menyayat Hati, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Nenek di Pamekasan Ini Idap Sakit Lambung Akut Hingga Teriak-teriak Saat Lapar

By None, Jumat, 5 Juli 2019 | 19:15 WIB

Rumah Amur sudah tidak ditempati karena khawatir ambruk

 Tidak ada perhatian pemerintah

Belakangan, ada beberapa orang yang prihatin dengan kondisi Amur. Mereka datang menyalurkan bantuan kepada Amur.

Bahkan ada sekelompok pemuda, datang memberikan bantuan alas kasur, sembako dan uang sekedarnya.

"Saya prihatin mendengar kehidupan Amur. Bersama kawan-kawan, saya kumpulkan uang untuk membantu Amur," ucap Fudholi, pemuda asal Kecamatan Palengaan, Pamekasan.

Bahkan, Fudholi dan kawan-kawannya, akan berusaha untuk merehab rumah tinggal Amur.

Ia akan mengumpulkan donasi bersama kawan-kawannya. "Mator kaso'on bentoana.

Samoga etarema bik se kobesa Allah ta'ala. (Terima kasih bantuannya. Semoga diterima oleh Allah SWT)," kata Amur kepada Fudholi dengan bahasa Madura.

Hingga saat ini, belum pernah ada aparat dari desa atau kecamatan yang datang melihat kondisi Amur.

Namun demikian, Sulihah tidak mempersoalkannya. Hidup serba kekurangan, sudah lama dijalani Sulihah dan Amur serta anak-anaknya.

"Ada bantuan atau tidak ada, saya pasrah kepada Allah. Karena hidup dan mati itu di tanganNya," kata Sumairah.

Baca Juga: Pensiun Jadi Artis Hingga Sibuk Dagang Pakaian, Begini Nasib Aktor Ini Setelah Nikahi Putri Jutawan

Baca Juga: Dulu Personel Girl Band Papan Atas, Nasib Presenter Uang Kaget Ini Berubah Tragis Usai Dinikahi Pria Ini: Kayak di Neraka

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Nenek Amur, Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Teriak-teriak Saat Lapar...",