GridPop.ID - Kisah tak terduga dialami oleh para penggali kubur mendiang Sutopo Purwo Nugroho.
Selain hanya membutuhkan waktu yang singkat, kondisi tanah di liang lahat juga dinilai berbeda.
Para penggali beranggapkan bahwa kondisi peristirahatan terakhir Sutopo Purwo Nugroho tersebut karena amal ibadah mendiang saat masih hidup.
Sebelumnya, usai sebulan berlalu berobat, Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho telah menghembuskan napas terakhir.
Dikutip dari Kompas.com, Sutopo meninggal dunia di Guangzhou, China, pada Minggu (7/7/2019) pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.
Sebelumnya, Sutopo telah menjalani serangkaian perawatan kesehatan di sejumlah rumah sakit karena kanker paru-paru yang diidapnya.
Semenjak divonis kanker paru-paru stadium 4B pada 17 Januari 2018, Sutopo sering membagikan curahan hatinya di media sosial pribadi.
Jenazahnya pun telah dimakamkan pada hari Senin (8/7/2019) ini di TPU Sasono Layu Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Prosesi pemakaman Sutopo pun rupanya tak lepas dari hal-hal yang di luar dugaan, termasuk dialami oleh para penggali kubur.
Dikutip dari Tribun Solo, sosok penggali makam Sutopo ialah seorang pria bernama Suwarto (56).
Suwarto sudah menjadi Ketua Tim Penggali Kubur TPU tersebut.
Saat menggali, ia mengaku bahwa penggalian makam kali ini sangatlah singkat yakni 2 jam saja.
Padahal, biasanya butuh waktu sampai 4 jam untuk menggali makam.
Hal ini disebabkan, makam Sutopo yang ia gali juga terdiri atas kerikil kecil serta tak ada batuan besar.
"Biasanya 4 jam lebih, bahkan ada yang seharian. Bentuknya padas, banyak batu besar saat menggali, tapi makam Pak Sutopo hanya kerikil kecil. Alhamdulillah cepat," katanya, seperti dikutip GridPop.ID dari Tribun Solo via Grid.ID.
Sementara itu, penggali kubur lainnya juga menyebut tanah makam Sutopo gembur.
Akibatnya, tanah makam itu mudah digali.
Suparno menyebut bahwa itu kemungkinan karena kebaikan Sutopo semasa hidup.
"Tanahnya itu gembur (tidak keras), jadinya menggalinya mudah banget. Ya mungkin karena kebaikan Pak Sutopo semasa hidup, bermanfaat untuk banyak orang di Indonesia," tuturnya. (*)