Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu di sekitar Monumen Persahabatan Negara Non Blok, TMII itu, membagikan kisahnya.
Awalnyam, Mbah Rebo hanya menjadi satpam di TMII sejak tahun 1975.
"Saya pengawal Bu Tien juga kalau beliau ada urusan di TMII. Jadi hanya ketika Bu Tien masuk ke TMII saya yang kawal," ungkap pria berusia 54 tahun saat ditemui, Kamis (8/8/2019).
Seiring berjalannya waktu, ia ingin menjadi pawang hujan dan memulainya pertama kali di tahun 1992 meski merasa tidak yakin.
"Keinginan saya sendiri. Salah satunya saya sering puasa dan meditasi. Malah bisa. Enggak turun hujan pas saya praktikkan," katanya.
Pamornya semakin menanjak pada 2006, di mana saat itu ia menahan turun hujan di acara pernikahan anak teman kerjanya di TMII.
"Dulu namanya Pak Tawal, punya hajat nikahan. Dia mempercayai saya untuk menangkal hujan. Padahal banyak pawang yang sudah terkenal," kenangnya.
Semenjak sukses melaksanakan tugasnya di acara pernikahan itu, tawaran demi tawaran datang kepadanya.
"Di tahun itu saya mulai menjadi pawang hujan secara profesional," katanya.