"Dia benar-benar merasa bersalah setelah kecelakaan itu dan mengalami depresi. Saya pikir itu pasti memukul perasaannya dengan serius. Pada saat itu, dia minum alkohol dan saya pikir dia memiliki masalah dan tidak tahu bagaimana cara menghadapinya," ujar Janice.
Dokter dari Pusat Bedah Friary House di Ebrington Street, telah membuat resep setelah Emma May mengatakan kepadanya bahwa dia telah kehilangan resep sebelumnya sehingga tidak bisa membeli resep obat.
Pemeriksaan yang dilakukan di Pengadilan Plymouth Coroner, Inggris, juga mendengar bahwa dia telahy mengumpulkan resep atas nama anggota keluarga sebagai cara untuk mendapatkan tablet tambahan.
Ia membeli resep obat itu sebagai bentuk kecanduannya terhadap obat tersebut.
Dokter yang menangani Emma, Dr Tracey O'Leary, mengatakan alasan Emma May membutuhkan jumlah obat selalu tampak masuk akal.
Dia berkata, "Dalam 25 tahun saya menjadi seorang dokter, saya tidak pernah memiliki seseorang yang berbohong tentang seorang anggota keluarga yang sekarat untuk mendapatkan sebuah resep. Saya tidak berpikir itu akan menjadi sesuatu yang dia bohongi. Tidak ada yang membuat saya berpikir itu bukan permintaan yang tulus."
Jaksa Mr Cox menyarankan agar ada lebih banyak pencegahan yang harus dilakukan setiap operasi sehingga pasien tidak mengalami kecanduan obat.
Berbicara setelah pemeriksaan atas kematian Emma May, ibu Emma, Janice, mengatakan bahwa perubahannya akan terlambat bagi putrinya.