Find Us On Social Media :

Massa Demontrasi Selalu Kibarkan Bendera Bintang Kejora, Zulkifli Hasan: Sejak 15 Tahun Terakhir, Baru Kali Ini Tidak Ada Tindakan Serius dari Aparat Keamanan

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Jumat, 30 Agustus 2019 | 18:05 WIB

Beberapa gedung dibakar massa di Jayapura, Kamis (29/8).

GridPop.ID - Aksi demontrasi yang dilakukan masyarakat Papua tidak hanya terjadi di wilayah Papua saja.

Demontrasi tersebut juga menyebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Jakarta.

Pada aksi tersebut, beberapa massa demontrasi melakukan serangkaian acara hingga mengibarkan bendera bintang kejora.

Baca Juga: Hidup Dikeliling Sampah yang Menggunung, Begini Nasib Warga Kampung Bengek yang Mengiris Hati, Terancam saat Musim Hujan hingga Kurang Perhatian dari Pemerintah

Dikutip dari GridHot.ID, Jumat (30/8/2019), demonstrasi tersebut terkait tindakan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya terlihat dari unggahan akun Twitter Goliath Tabun, Senin (26/8/2019) massa yang melakukan demonstrasi mengibarkan bendera bintang kejora.

Bendera Bintang Kejora sendiri merupakan simbol dari gerakan Papua Merdeka.

Baca Juga: Barang yang Dikirim ke Pembeli Tak Pernah Sampai, Penjual Online Alami Peristiwa Horor, Saat Ditelepon Terdengar Suara Perempuan, Jawabannya Bikin Merinding!

"Crowd of a thousand-plus performing 'Waita' while flying the banned Morning Star flags and shouting "Free Papua!"," tulis akun Twitter @VeronicaKoman yang kemudian dikomentari oleh Goliath Tabuni dengan tagar #FreeWestPapua.

Dikutip dari Reuters dan ABC, aksi demonstrasi di Deiyai, Papua juga diwarnai pengibaran bendera Bintang Kejora.

"Di kantor bupati, Bendera Bintang Kejora dikibarkan sekitar 1,5 jam," kata seorang koordinator aksi seraya menambahkan, aksi itu sendiri berlangsung secara damai.

Baca Juga: Pantas Saja Olla Ramlan Ikhlas Berkorban Hapus Tato Demi Jadi Istri Aufar Hutapea, Terbongkar Pekerjaan Suaminya Bukan Hanya Pengusaha Sukses!

Tak hanya di sekitar Papua, beberapa aksi juga nampak digelar di beberapa kota di Pulau Jawa salah satunya Jakarta.

Dikutip dari Kompas.com, Aliansi Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme, menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2019).

Pantauan Kompas.com di lokasi, sebagian besar massa nampak buka baju dan menari-nari sambil mengibarkan bendera bintang kejora.

Selain itu, tampak massa yang sebagian besar lelaki itu melukis wajah mereka dengan gambar bendera bintang kejora. Mereka terlihat bersemangat mendengar orasi sambil beryanyi-nyanyi.

Baca Juga: Sambil Tertawa Seorang Ayah Biarkan Anaknya yang Berusia 5 Tahun Menyetir Mobil Sendiri di Jalan Raya hingga Terjadi Hal yang Tak Disangka-sangka

Koordinator Aksi Ambrosius mengatakan, dalam aksinya, massa mengutuk keras kericuhan yang terjadi pada mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

Mereka juga menuntut agar rasialisme terhadap rakyar Papua dihentikan.

"Kami tegaskan, menghapuskan rasisme dan represi terhadap orang Papua hingga mereka bisa mengerti makna kebahagiaan hidup apabila rakyat Papua mendapatkan haknya untuk menentukan nasib sendiri," ujar Ambrosius di lokasi.

Baca Juga: Akui Tak Ada yang Bisa Gantikan Sosok Uje, Abidzar Ungkap Keberatan Hatinya Jika sang Ibu Menikah Lagi, Umi Pipik: Jangan Dengarkan Kata Orang

Selain itu, massa juga menuntut pemerintah membuka kembali akses internet di Papua. Mereka juga menuntut agar pegawai Pemprov Papua dan Papua Barat melepas baju dinasnya.

"Pemblokiran itu artinya negara tidak mampu menyelesaikan persoalan papua, bukan hanya kali ini tapi dari 1961 sampai 2019. Jadi sengaja selalu mengnonaktifkan internet, itu negara melanggar hak asasi manusia untuk menyampaikan pendapat dan mendapatkan informasi yang selayaknya, negara sengaja menutupi permasalahan papua," ujar Ambrosius.

Menanggapi kejadian itu, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memberikan tanggapannya.

Baca Juga: Dikabarkan Idap Penyakit Tak Biasa, Ahmad Dhani Ditempatkan di Sel Khusus Bersama Para Orangtua yang Usianya Terpaut Jauh

Zulkifli mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam menyelesaikan kerusuhan yang terjadi di Papua.

Ia juga menambahkan agar pemerintah tidak boleh salah langkah.

"Saya minta pemerintah hati-hati, sekali lagi hati-hati ini Papua itu kan multidimensi. Jangan sampai salah langkah, jangan sampai salah arah," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Baca Juga: Digembar-gemborkan Sedang Hamil, Pria Ini Bongkar Kondisi Syahrini Sebenarnya, Pengakuannya Jadi Sorotan

Zulkifli menyoroti aksi unjuk rasa dengan mengibarkan bendera bintang kejora. Ia menilai tidak ada tindak tegas dari aparat keamanan.

"Ini sejak 15 tahun terakhir, baru kali ini bendera bintang kejora berkibar. Tapi tidak ada tindakan serius dari aparat kemanan khususnya TNI-Polri," ujarnya.

Zulkifli mengatakan, masalah di Papua sudah melebar ke luar negeri. Untuk itu ia meminta pemerintah fokus pada satu masalah di Papua, dan menunda pembahasan urusan yang lain.

Baca Juga: Geger Pengantin Wanita Menyusui Bayi dengan Gaun Pengantin, Ternyata Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

"Jadi sekali lagi, pemerintah harus fokus ke salah satu masalah, seperti Papua ini. Yang dianggap belum perlu, tunda dulu misalnya soal Ibu kota ya," pungkasnya. (*)