GridPop.ID - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat saat ini sudah memasuki status waspada.
Maka dari itu sudah saatnya mendapat penanganan serius dari para wakil-wakil daerah.
Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menginstruksikan kepada empat bupati untuk tidak ke luar Kalbar.
Baca Juga: Sah! Ibu Kota RI Akan Dipindah ke Kalimantan Timur, Presiden Jokowi Ungkap Alasan Dibaliknya
Empat kepala daerah tersebut adalah yakni Bupati Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Sintang dan Kubu Raya.
"Saya sudah instruksikan kepada empat bupati, sementara ini tidak boleh keluar Kalbar," kata Midji, Rabu (18/9/2019).
Larangan tersebut disampaikan karena di keempat kabupaten itu terdapat titik api terbanyak dibanding daerah lainnya di Kalbar.
Bahkan, rumah sakit di Kayong Utara, nyaris terbakar disebabkan rembetan karhutla.
"Yang paling banyak di Ketapang, hampir 100 titik api. Karhutla ini tidak bisa main-main harus diseriusi. Saya berharap dari hulunya dulu diselsaikan baru hilirnya," ucapnya.
Midji menilai, penanganan kebakaran hutan dan lahan sudah dilakukan maksimal.
Baik berupa pemadaman di wilayah darat maupun melalui udara.
Namun hasilnya belum maksimal.
Sudah saatnya seluruh masyarakat Kalbar berdoa kepada Tuhan untuk meminta diturunkan hujan.
Karena dinilai, hanya hujan yang dapat menghentikan karhutla dengan efektif.
Sebelumnya, dampak karhutla yang menyebabkan terjadinya kabut asap telah menyentuh semua lini masyarakat.
Selain Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak sempat lumpuh, ribuan warga juga tercatat menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Karhutla di Kalimantan Barat masih saja terus terjadi. Berdasarkan situs Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Rabu (18/9/2019), masih terpantau sebanyak 354 titik panas di Kalbar. (*)