Seakan mengetes, ketika ditanya beberapa bahasa yang tenar namun bukan bahasa baku, Ilham pun sedikit mengerti.
Ternyata, penyerapan beberapa bahasa 'gaul' itu justeru datang dari anaknya.
"Apa artinya baper?" tanya Rosi.
"Bawa perasaan, saya tahu dari anak saya," jawab Ilham sambil tertawa.
Namun ketika ditanya 'woles aja', Ilham tidak mengetahui maksud itu.
Sementara itu, Ilham Akbar Habibie juga pernah menceritakan sosok mendiang ibunya yang rela melepas karier demi buah hatinya.
Dikutip dari Tribun Timur, almarhumah Ainun Habibie semasa hidupnya dikenang sebagai sosok perempuan yang luar biasa.
Almarhumah membesarkan kedua putranya, Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie dengan penuh rasa kasih sayang.
Tulisan berikut ini diambil dari buku Ibu di Mata Mereka, terbitan Intisari, yang ditulis oleh Yatie Asfan Lubis.
Inilah yang ditulis oleh Ilham Akbar Habibie dalam buku tersebut, mengenai ibunya, Hasri Ainun Habibie, yang ketika itu belum lama setelah kepergiannya menghadap kepada Yang Maha Pencipta, 22 Mei 2010.
Berikut petikannya:
Bukannya aku ingin melontarkan puji dan puja, namun memang itulah makna dari namanya: Hasri Ainun Besari, mata yang indah.
Ibuku lahir di Semarang pada 11 Agustus 1937.
Ayahku, H. Bacharuddin Jusuf Habibie (lahir di Pare-Pare 25 Juni 1936).