GridPop.ID - Sebagai orang nomor satu di Indonesia, kehadiran Presiden Joko Widodo selalu berhasil menarik perhatian masyarakat.
Tak pandang umur, dari anak kecil, remaja, dewasa, hingga tua sering berebut untuk mendapatkan perhatian dan foto bersama pria yang akrab disapa Jokowi itu.
Seperti halnya yang dialami oleh seorang anak SMP asal Yogyakarta ini yang mengiba meminta foto selfie bersama Presiden Jokowi.
Dikutip dari Tribun Solo, kisah unik tersebut terjadi saat agenda lawatan Presiden Joko Widodo di acara Hari Batik Nasional 2019 yang berlangsung di Pura Mangkunegaran, Solo, Rabu (2/10/2019).
Kisah itu dialami oleh Setiadji Krisna Kardana, seorang pelajar SMP Stella Duce 1 Yogyakarta.
Krisna, sudah sejak awal datang ke lokasi acara, untuk melihat Presiden Jokowi dari dekat hingga berambisi untuk bisa berselfie bersama Jokowi.
Dia pun tetap sabar menunggu Jokowi, meski harus berpanas-panas di lokasi acara.
Saat Jokowi hendak meninggalkan lokasi acara, Krisna sadar itulah kesempatan terbaiknya.
Meski melihat pengawalan ketat dari Paspampres, ia tak ciut nyali.
Baca Juga: Berkonflik, Mulan Jameela Diminta Rachel Maryam Buktikan Diri Sebagai Anggota DPR
Terlebih lagi, ia sadar, yang ingin berselfie dengan Jokowi, bukan hanya dirinya seorang saja.
Dari pantuan Tribun Solo, puluhan orang memang merangsek ke arah mobil INDONESIA 1, seusai Jokowi meninjau sejumlah stan yang ada di acara 'Membantik Untuk Negeri'.
Mereka berebut kesempatan berfoto bersama Jokowi sebelum suami Iriana Jokowi itu meninggalkan kompleks Pura Mangkunegaran.
Krisna tetap memberanikan diri untuk menembus barikade pengamanan Paspampres.
"Saat ingin mencari peluang untuk foto bareng dengan pak jokowi, harus melewati petugas petugas," terang Krisna.
"Saya sempat ditegur untuk tidak melebihi batas dan dilarang menutupi jalan presiden," imbuhnya.
Krisna mengatakan sempat terdorong oleh puluhan orang tersebut saat meminta kesempatan berfoto bersama Jokowi.
Beruntungnya, perjuangan Krisna untuk berselfie bersama Jokowi tak jadi sia-sia.
Meski sempat dicegat oleh Paspampres, Krisna tak menduga dengan reaksi Presiden Jokowi yang memanggilnya untuk mendekat.
Krisna mengungkapkan, ia berhasil berfoto bareng Jokowi setelah ia meminta kepada Jokowi agar diberikan kesempatan foto sekali saja.
"Saya tadi sempat bilang begini, 'Pak minta tolong foto sekali'," tutur Krisna.
"Terus disuruh datang ke tempat pak Jokowi, sambil ngawe tangannya," imbuhnya membeberkan.
Krisna mengungkapkan ia memiliki pesan khusus yang belum disampaikannya ke Jokowi saat berfoto bersama.
"Saya berpesan ke presiden Jokowi jika ke Jogja nanti, pak Jokowi mampir ke SMP Stelladuce 1," tutur Krisna.
Bocah SMP itu pun mengaku akan mengingat momen ini seumur hidupnya.
"Perasaan senang, karena bisa berfoto bersama pak Jokowi," tutur pria yang akrab disapa Krisna kepada TribunSolo.com, Rabu (2/10/2019).
Baca Juga: Dul Bongkar Kebohongan Maia Estianty yang Dilakukan Sebelum Gosip Perselingkuhan Dhani dan Mulan
"Ini sangat berharga bagi saya," imbuhnya membeberkan.
Menilik sejarah Hari Batik Nasional yang selalu diperingati tanggal 2 Oktober setiap tahunnya, rupanya tak terlepas dari kisah mengagumkan.
Dikutip dari Kompas.com, peringatan ini terjadi ketika batik memperoleh pengakuan dunia pada tahun 2009 dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
Organisasi ini menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda atau intangible cultural heritage.
Arsip pemberitaan Harian Kompas, 13 September 2009 menyebutkan, Batik Indonesia didaftarkan untuk mendapat status ICH melalui kantor UNESCO di Jakarta oleh kantor Menko Kesejahteraan Rakyat mewakili pemerintah dan komunitas batik Indonesia, pada 4 September 2008.
Harian Kompas, 3 Oktober 2009 menyebutkan, dari 76 seni dan budaya warisan dunia yang diakui UNESCO saat itu, Indonesia hanya menyumbangkan satu. Adapun China ketika itu menyumbangkan 21 dan Jepang menyumbangkan 13 warisan.
Baca Juga: Ditanya Soal Mulan Jameela Jadi Anggota DPR, Dul Jaelani Beri Jawaban Tak Terduga, Ada Apa?
Menurut UNESCO, batik dinilai sebagai ikon budaya yang memiliki keunikan dan filosofi mendalam, serta mencakup siklus kehidupan manusia. Saat itu, setelah UNESCO resmi menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda. (*)