Saat kejadian ada empat orang di dalam rumah. Selain dua pasangan suami istri itu juga ada dua anaknya yang tertidur.
"Jadi keduanya tewas dengan luka tembak di kepala. Anak korban ini ada 3 sebenarnya tapi yang di rumah ada dua orang, yang satu lagi sedang di luar rumah. Ini kita bawa ke Sultan Sulaiman untuk otopsi," kata Juliarman.
Dikutip dari Tribunnews.com, dua anak mereka yang berada di rumah saat kejadian, langsung berlari menuju rumah kakeknya yang hanya berjarak 50 meter dari rumah mereka.
"Kek lihat bapak, kek lihat bapak sama mamak," ucap ayah Aiptu Pariadi menirukan perkataan cucunya.
Ayah Aiptu Pariadi pun bergegas ke rumah anak dan menantunya dan melihat keduanya sudah tak sadarkan diri.
Saat kejadian, warga setempat mendengar letusan senjata tiga kali.
"Sekitar jam 23.00 WIB itu, aku sedang nonton TV karena ada bola. Itulah dengar tiga kali letusan. Setelah dengar dor..dor..dor. Aku langsung yakin ini pasti suara (letusan) pistol," ujar Anto.
Pasutri ini dikenal sebagai orang yang ramah di lingkungan rumahnya itu dikebumikan berdekatan di lokasi pemakaman muslim Desa Naga Kisar Kecamatan Pantai Cermin, Serdang Bedagai.
Kejadian ini banyak membuat warga maupun pihak keluarga bingung sebab selama ini rumah tangga mereka dinilai harmonis.
Banyak yang tidak menyangka kalau dari senjatanya itu bisa keluar tiga kali letusan senjata yang satu di antaranya diarahkan ke kepala Pariadi sendiri dan sisanya diarahkan ke kepala istrinya.
Sebelumnya untuk kepentingan otopsi jenazah pasangan suami istri, Aiptu Pariadi dan Fitri dibawa ke rumah sakit Sultan Sulaiman Seirampah, Minggu (6/10/2019) dini hari sekira pukul 01.20 WIB.
Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu menyebut Aiptu Pariadi dan istrinya Fitri yang ditemukan tewas di dalam rumahnya di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai sedang dalam kondisi bertengkar sebelumnya.