"Baru dapat lagi (izin) setelah dia ikuti ujian. Dia ya sudah memenuhi persyaratan makanya bisa dapat lagi. Kalau dia orangnya bagus. Tidak pernah kita dengar laporan tentang dia yang tidak bagus," kata Martualesi.
Diketahui, keluarga histeris saat jenazah diturunkan dari mobil ambulan hingga dibawa ke pemakaman.
Saat itu anak bungsunya, Silvi tampak menangis begitu melihat jenazah orangtuanya diturunkan dari mobil ambulan.
Ia pun terus menyebut-nyebut ibunya.
"Mamak..mamaknya," raungan Silvi.
Sementara itu Yuda, kakak kandung Silvi lesu dan tertatih ketika turun dari mobil ambulan.
Ia juga sempat menangis di depan jenazah ibu dan bapaknya.
Tangisan para pelayat juga sempat ikut pecah tatkala setelah jenazah selesai disalatkan di Masjid Nurul Ikhwan.
Ketika itu dari area pekarangan rumah Silvi pun mengejar para pengangkut kerenda ayah dan ibunya.
"Mamak," kata Silvi lagi.
Ucapan yang keluar dari mulut siswi kelas 4 SD itu pun membuat orang lain tidak dapat menyembunyikan kesedihan.
(*)