Kejadian menarik lainnya dalam acara pelantikan Joko Widodo dan KH Maruf Amin adalah pantun ketua MPR yang ditujuan untuk Prabowo Subianto.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Sepanjang acara, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo melemparkan lima pantun saat memimpin acara pelantikan.
Pantun pertama disampaikan saat mengapresiasi kedatangan rival Prabowo-Ma'ruf, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Terimalah ungkapan rasa terima kasih kami dalam sebait pantun," ucap Bambang. "Dari Teuku Umar ke Kertaegara, dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega.
Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara, tapi masih bisa tetap berkuda dan berlapang dada," tutur dia.
Ia juga menampaikan pantun lain saat mengapresiasi Jusuf Kalla yang baru saja melepaskan jabatannya sebagai Wakil Presiden.
Namun kali ini, ia melemparkan pantun dalam Bahasa Bugis. "Buah panasa buah durian, tampedding riala inungeng; temmaka raja pa'berena, temma ruleke papidecenna," kata dia.
Setelah menyampaikan pantun dalam Bahasa Bugis, Bambang menyebutkan artinya, yaitu Buah nanka buah durian tak dapat dijadikan minuman, sungguh besar pengabdian tak sanggup ditatar kebaikanmu. (*)