Find Us On Social Media :

Ayahnya Kuli Bangunan dan Ibunya Buruh Cuci, Pengusaha yang Pernah Diminta Jokowi Jadi Menteri Ini Kini Datang ke Istana, Pekerjaannya Dulu Sungguh Tak Disangka!

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Selasa, 22 Oktober 2019 | 18:45 WIB

Mantan Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia datang ke Istana memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo

GridPop.ID - Sederet tokoh yang diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan pada Senin hingga Selasa (21-22/10/2019) mencuri perhatian publik.

Bukan tanpa alasan, kedatangan para tokoh dari berbagai latar belakang tersebut bertepatan jelang Presiden Jokowi mengumumkan susunan Kabinet Kerja Jilid 2.

Di antara para tokoh tersebut, terlihat ada seorang pengusaha yakni Bahlil Lahadalia.

Baca Juga: Geger Prank Hantu Pocong Hebohkan Warga di Kota Madiun, Saksi Mata Ungkap Si Pocong justru Kabur Saat Didekati

Dikutip dari Kompas.com, mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Ia datang memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo. Bahlil hanya tersenyum dan melambaikan tangan saat dipanggil-panggil oleh awak media yang telah menunggu kehadiran para calon menteri Jokowi di Kabinet Kerja Jilid 2.

"Nanti dulu, belum tahu ini (pembicaraannya)," ujar Bahlil.

Baca Juga: Tak Kalah Cerdas dengan Sri Mulyani, Inilah Sosok Putri Pertama Menteri Keuangan yang Jarang Tereskpos, Prestasinya Sungguh Mengagumkan!

Bahlil sempat diisukan menjadi menteri. Sebab Jokowi pernah menyebut namanya dan menanyakan apakah mantan Ketua HIPMI itu pantas menjadi menteri dalam suatu acara.

Dikutip dari Sripoku.com, pernyataan Jokowi tersebut disampaikan ketika ia berpidato pada acara Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz-Carlton, Kuningan pada Minggu (26/5/2019).

"Saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya," kata Jokowi disambut sorakan dan tepuk tangan para peserta acara HIPMI.

Baca Juga: Bos Gojek Nadiem Makarim Dikabarkan Bakal Jadi Menteri, Istrinya Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Pegang Jabatan Tinggi di Perusahaan Fashion hingga Kuasai 3 Bahasa

Menurut Jokowi, Bahlil merupakan sosok yang cerdas dan pintar menghidupkan suasana.

Ia pun menanyakan ke para peserta acara apakah Bahlil cocok menjadi menteri.

"Kan pas, kan?" tanya Jokowi.

"Pas," jawab para peserta secara serentak.

"Siapa yang setuju?" tanya Jokowi lagi.

"Setuju," jawab para peserta.

Baca Juga: Prabowo Siap Jadi Menteri Pertahanan, PA 212 Peringatkan Ketua Umum Gerindra: Kami Tak Akan Rekonsiliasi dengan Kekuasaan yang Curang dan Zalim

"Jadi kalau nanti beliau ini terpilih ya enggak usah kaget," sambung Jokowi.

Seusai acara silaturahim dan buka puasa bersama usai, Jokowi menjelaskan orang-orang yang akan mengisi kabinet pemerintahan nanti harus sosok yang mampu mengeksekusi program-program yang ada.

"Mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting. Memiliki kemampuan manajerial yang baik," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga mengharapkan sosok yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dengan tuntas.

Baca Juga: Terawang Kelakuan Selebriti, Mbak You Sebut Inisial Artis yang Tega Selingkuhi dengan Sahabat Istrinya Sendiri: Dia Sudah Punya Anak!

"Mampu me-manage dari sekian masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar," kata dia.

Saat ditanya apakah Bahlil layak menjadi menteri, Jokowi memandang Bahlil memiliki kriteria itu.

"Tadi, salah dua tadi sudah masuk, kemampuan manajerial ya kan, kemampuan mengekseskusi. Saya lihat memiliki itu," ujarnya.

Latar Belakang dari Keluarga Tak Mampu hingga Pernah Jadi Sopir Angkot

Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku Utara pada 7 Agustus 1976 dari keluarga yang sederhana.

Ayahnya merupakan seorang kuli bangunan sedangkan sang ibu bekerja sebagai buruh cuci.

Baca Juga: Dituding Cari Sensasi Setelah Datang ke Istana Negara, Tetty Paruntu Hanya Beri Reaksi Santai hingga Jawab Telak Seorang Warganet!

Bahlil Lahadalia sudah memiliki sifat mandiri sejak sekolah dasar, saat itu ia membantu keluarganya dengan menjajakan kue si sekolah.

Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.

Pada semester enam, Bahlil Lahadalia mengaku pernha menderita busung lapar dan semenjak kejadian itu, Bahlil Lahadalia semakin menguatkan tekadnya untuk keluar dari kemiskinan.

Baca Juga: Geger Pemilik Mobil B 1 RI Bergelar Doktor, Mengaku Beli Undangan Pelantikan Presiden, Ditemukan Dua Senjata Tajam Jenis Parang, Siapa Dia?

Bahlil Lahadalia sudah memiliki sifat mandiri sejak sekolah dasar, saat itu ia membantu keluarganya dengan menjajakan kue si sekolah.

Ketika di sekolah menengah, Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi kondektur hingga part time menjadi sopir angkot.

Bahlil Lahadalia sudah berjuang sejak masih kecil, hingga menjadi pengusaha karena keadaan dan nasib.

Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi karyawan di bank selama enam bulan.

Baca Juga: Kocak, Paspampres Ini Cegat Gibran Rakabuming di Depan Presiden Jokowi yang Nyelonong Tembus Brikade Paspampres untuk Dekati Ayahnya

Setelah itu ia berhenti dan memutuskan untuk bekerja di tempat lain.

Begitu selesai kuliah, Bahlil Lahadalia dan temannya kemudian membangun perusahaan, dimulai dari perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi (TI).

Peran Bahlil di perusahaan ini adalah menjadi direktur wilayah Papua.

Tak lama kemudian, Bahlil Lahadalia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan yang dibangunnya bersama teman-temannya tersebut.

Baca Juga: Adly Fairuz Ajak Calon Istri Kunjungi Ma'ruf Amin, Ternyata Angbeen Rishi Sempat Tak Direstui Hubungannya dengan Cucu Wakil Presiden hingga Ibunya Tak Hadir ke Acara Lamaran

Setelah resign, Bahlil diberi dividen sebesar Rp 600 juta yang kemudian digunakannya sebagai modal untuk membangun perusahaan perdagangan (trading) kayu.

Kini Bahlil memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company. (*)