Find Us On Social Media :

Dibully Karena Ajak Anies Baswedan untuk Diskusi Terkait Anggaran Pemprov DKI Jakarta, Tompi: Gue Komentar Baik-baik Aja Diserbu Netijen dengan Super Kasar

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Sabtu, 2 November 2019 | 13:30 WIB

Tompi dibully warganet karena tweetnya kepada Anies Baswedan, sang musisi pun membela dirinya. Ada apa?

Gridpop.ID - Selama kariernya, musisi Tompi dikenal bukan hanya sukses di dunia hiburan maupun dunia kedokteran.

Tompi juga sering mengemukakan pendapatnya terkait fenomena apapun yang terjadi di Indonesia.

Salah satunya mengenai anggaran Pemprov DKI Jakarta yang mencapai dana miliaran untuk alokasi barang perkantoran.

Baca Juga: Ramalannya Sering Jadi Kenyataan, Mbak You Terawang Seorang Aktor Kondang Selingkuh hingga Hancurkan Namanya Sendiri: Yang Diajak Selingkuh Cuap-cuap, Kasihan Keluarganya

Diberitakan Tribun Bogor, Tompi sempat menjadi trending topik setelah dirinya mengajak Anies Baswedan untuk berdiskusi.

Hal tersebut dilontarkan Tompi melalui akun Twitternya dan mengajak Gubernur DKI Jakarta untuk berdiskusi soal perhitungan anggaran.

"Yang Mulia Anies, kapan ada waktu kita ngobrol yuk. Sy bisa kasih arahan cara ngitung , cek harga pasar," tulis Tompi di akun @dr_tompi.

Baca Juga: Bak Firasat, Mischa Chandrawinata Tolak Ajakan Dylan Carr untuk Pergi Bersama Sebelum Kecelakaan Terjadi, Akui Tak Enak Badan hingga Shock saat Tahu Temannya Alami Insiden

"Biar kedepannya bener dan anda bs senang di surga kelak. Gak enak pak, masuk neraka gara2 org lain kan," tambahnya.

Terkait tweet tersebut, pihak Anies Baswedan belum ada tanggapan secara resmi.

Namun tak berselang lama, tweet Tompi tersebut menyedot perhatian warganet, termasuk dari komika Pandji Pragiwaksono.

"Jadiin Mas @aniesbaswedan! Di youtube saya ya," tulis Pandji Pragiwaksono sambil menyematkan emoji tertawa.

Baca Juga: Karma Sedang Berjalan, Endang Tarot Terawang Rumah Tangga Syahrini dan Reino Barack yang Sering Jadi Sorotan: Apa yang Ditebar, Itu yang Akan Dituai!

"Nah!" balas Tompi singkat.

Bukan hanya itu saja, tweet Tompi rupanya juga dibanjiri komentar pedas dari warganet.

Salah satu warganet bahkan menanggapi sinis ajakan diskusi dari Tompi kepada Anies Baswedan.

"Ya g terhormat dokter Tompi .. mmg situ malaikat bisa tentukan orang masuk surga atau neraka ? Surga juga bukan tempat orang nyinyir yg hanya mendengar 1 belah pihak yg jadinya fitnah. Mendingan rekonstruksi bibir anda sendiri sesuai ilmu kedokteran anda biar gak asal njeplak," tulis akun @florielicious_.

Baca Juga: Kariernya Kian Melejit Setelah Sempat Terseret Kasus Prostitusi Online, Vanessa Angel Kini Kesal hingga Menangis saat Masa Lalunya Diungkit Lagi: Gue Punya Hati Juga!

Tak hanya sekali, banyak warganet juga mengomentari sinis ajakan diskusi Tompi tersebut.

Melihat tweetnya menjadi trending dan dikomentari miring, Tompi akhirnya buka suara.

Melalui lama Twitternya, Tompi nampak gusar dengan anggapan sinis dari warganet.

Baca Juga: Selama Ini Dianggap Sehat, 4 Makanan Ini Ternyata Berdampak Sangat Buruk Bagi Kesehatan, Jauhi Segera

Padahal menurut Tompi, ia mengajak Anies Baswedan untuk berdiskusi dengan baik-baik saja.

"Gw komentr sopan baik2 ngajak ketemuan yang mulia ajaa diserbu netijen dengan super kasar. Dia kira mempan! Dikatain G*****. Liat profle mrk kaget2 wkwkwk gak sekolah males baca kurang piknik.ngatain dokter b****. Kl lg iseng gw balesin satu2 seru. Semakin sesat makin lucu," tulis Tompi.

Lebih lanjut, Tompi pun seolah teringat dengan bully-an yang pernah ia dapatkan.

Tompi mengaku sempat mendapat cemoohan serupa saat ia mengomentari kasus Ratna Sarumpaet.

Karenanya, ketika kini mendapat serangan yang sama, Tompi mengaku tidak akan gentar.

Baca Juga: Terpisah di Dunia yang Berbeda, Ifan Seventeen Berikan Pesan Menyentuh untuk Mendiang Istri di Hari Ulang Tahun Pernikahan ke-2: Tunggu Aku di Sana Ya

Tompi justru memberikan peringatan kepada para pembully-nya.

"Ngingetin ajaa nih. Dulu pas kasus ratna Sarumpaet , pendapt sy juga di bully oleh kelompok makhluk yang sama... ampe nyumpahin segala, lantas aku takut? GAK! Sekarang klompok makhluk yg sama membully ajakan baik2 sy utk ngitung Lem... kekwkw kesian. Gak brlajar2 jg," cuit Tompi.

Terkait hal itu, Tompi sendiri tengah menyoroti soal sosok Anies Baswedan terkait dengan anggaran DKI Jakarta.

Penyusunan anggaran 2020 Pemprov DKI Jakarta disorot publik karena banyak kejanggalan.

Baca Juga: Selama Ini Dianggap Sepele, Ternyata Kebiasaan Minum Kopi Pagi Hari dengan Perut Kosong Akibatnya Sangat Fatal, Segera Hindari

Pihak Pemprov DKI mengakui ada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang asal memasukkan anggaran.

Detail komponen anggaran yang dimasukan ke dalam sistem e-budgeting bukan anggaran yang sebenarnya.

Menanggapi kritikan dari berbagai pihak soal penyusunan anggaran tersebut, Anies malah menyalahkan sistem yang ada.

Seperti anggaran lem aibon Rp 82,8 miliar, menurut Anies, disebabkan adanya kesalahan sistem digital.

Baca Juga: Kabinet Belum Lama Dilantik, Mbah Mijan Terawang Getaran Alam dan Bencana yang Akan Terjadi: Ada Angkara Murka!

"Ya sebenarnya itu yang saya panggil minggu lalu. Saya tidak umumkan karena memang itu review internal, ini ada problem sistem yaitu sistem digital tetapi tidak smart," ujar Anies Baswedan saat ditemui di Balai Kota, Rabu (30/10/2019).

Terkait persoalan temuan penggunaan dana sebesar Rp 82 miliar dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2020 itu, Pemprov DKI juga angkat bicara.

Dikutip dari Kompas.com, Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengaku terdapat kesalahan ketik dalam rencana anggaran terkait pembelian lem aibon senilai puluhan miliar tersebut.

"Ini sepertinya salah ketik, kami sedang cek ke semua komponennya untuk diperbaiki, " kata Susi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/10/2019).

Baca Juga: Bongkar Sifat Asli Veronica Tan, Wanita Pengusaha Ini Sebut Kondisi Mantan Istri Ahok Setelah Bercerai: Dia Tak Pernah Menjelekkan Mantan Suaminya!

Menurutnya, ada yang salah dalam keberadaan item lem aibon di dalam rencana anggaran Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat itu.

"Itu ATK, tapi kami hanya mengusulkan kertas dan tinta saja," ujarnya.

Sedikit berbeda dengan penuturan Susi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat memastikan tidak ada anggaran sebanyak Rp 82 miliar untuk pembelian item lem aibon di APBD 2020.

"Terkait dengan anggaran Aibon, saya sudah coba sisir, insya Allah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp 82,8 miliar tersebut," sebut Syaefuloh, Rabu (30/10/2019).

Baca Juga: Mengaku Gadis Saat Nikah, Perempuan Cantik Ini Kuras Harta Pengusaha Kaya Raya Miliaran Rupiah, Suaminya Tak Sadar Sang Istri Dulu Ternyata Janda Tiga Anak, Ini Trik yang Dilakukannya

Tak hanya tentang aibon, besaran anggaran yang tertulis juga tidak sesuai dengan rencana anggaran yang sebenarnya hanya sebanyak Rp 22 miliar.

"Belanja alat tulis kantor yang di situ ada komponen Aibon disampaikan Rp 82 miliar, sebenarnya alat tulis kantor seluruh sekolah itu hanya Rp 22 miliar," ujar dia.

Sementara itu, Kasubag Tata Usaha Sudin Pendidikan Jakarta Barat Wilayah I Sudarman mengaku sadar dalam menginput rencana pembelian lem aibon di RAPBD 2020 itu.

Tidak hanya itu, ia juga menyebut apa yang ia lakukan bukanlah sebuah kesalahan.

Baca Juga: Nikahi Pengusaha Kaya Raya hingga Dituding Incar Harta, Aktor Kondang Ini Bongkar Fakta Tak Terduga: Saya Nggak Kurang Apapun!

"Sadar. Saya berpikirnya sederhana, kenapa harus banyak-banyak anggaran (item belanja), ini pun akan diubah sesuai dengan kode rekening (yang diinput dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)," jelas Sudarman.

Namun demikian, ia menyadari ada kesalahan memasukkan rekening lem aibon ke dalam data yang ia susun. (*)