Find Us On Social Media :

Dulu Susi Pudjiastuti Mampu Amankan Uang Negara Rp 9,3 Triliun Karena Tenggelamkan Kapal Ilegal, Kini Edhy Prabowo Justru Ambil Langkah Lain: Kalau Pelanggar Sudah Ditangkap Kenapa Harus Ditenggelamkan?

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Jumat, 15 November 2019 | 14:15 WIB

Susi Pudjiatuti (kiri) dan Edhy Prabowo

"Hasilnya, dalam empat tahun terakhir KKP dapat mengembalikan Rp 9,3 triliun kepada negara. PNBP naik dari Rp 150 miliar saat awal saya menjadi menteri, sekarang sudah jadi Rp 600 miliar lebih," kata Susi dalam siaran pers, Rabu (12/6/2019).

"Pajak juga naik dari sebelumnya tak sampai Rp 300 miliar, sekarang sudah Rp 1,5 triliun," ucapnya.

Sama seperti Susi, anggota IV BPK RI Rizal Djalil pun mengatakan pencapaian ini tak lepas dari peningkatan realisasi anggaran dan peningkatan PNPB yang dikelola oleh para pejabat komitmen di KKP. Tak luput juga dari peningkatan sumber daya ikan di laut.

"Ini tak luput dari peningkatan ketersediaan sumber daya ikan berkat ketegasan Menteri Susi Pudjiastuti yang mengambil tindakan-tindakan tegas dalam menjaga laut Indonesia," ucap Rizal saat itu.

Baca Juga: Jelang Kelahiran Cucu Ketiga Presiden Jokowi, Penjagaan RS PKU Solo Diperketat: Penjual Kaki Lima Dilarang Berjualan di Sepanjang Trotoar

Kala itu, kinerja dan popularitas Susi rupanya memang patut diacungi jempol.

Beberapa waktu lalu, Susi Pudjiastuti telah merampungkan tugasnya sebagai seorang menteri.

Diberitakan Kompas.com, Presiden Joko Widodo dalam periode kedua masa jabatannya memilih Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan untuk lima tahun ke depan.

Edhy sekaligus menggantikan posisi menteri paling nyentrik pada kabinet sebelumnya, Susi Pudjiastuti.

Terobosan dan langkah Susi Pudjiastuti dalam penenggelaman kapal asing tersebut rupanya tidak dilanjutkan pada masa jabatan Edhy Prabowo.

Baca Juga: Awalnya Penonton Terperangah dengan Kecantikannya, Setelah Menyanyi Terungkap Fakta Dibaliknya

Dalam sebuah kesempatan konferensi pers di Gedung Mina Bahari, Kementerian Keluatan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Edhy mengungkapkan bahwa tidak semua program kerja Susi akan ia lanjutkan.