Find Us On Social Media :

Tak Hanya Menyelundupkan Harley dan Brompton, Ternyata Garuda Harus Hadapi Masalah Seakbrek saat Dipimpin Ari Askhara, Apa Saja?

By Sintia Nur Hanifah, Minggu, 8 Desember 2019 | 12:52 WIB

Ari Askhara dipecat Erick Thohir.

GridPop.ID - Kasus penyelundupan yang dilakukan oleh Dirut Garuda, Ari Askhara hingga kini masih membuat publik geger.

Belum habis perkara Harley dan Brompton, ternyata seabrek masalah ini harus ditanggung Garuda saat berada di bawah pimpinan Ari Askhara.

Sampai-sampai, salah satu youtuber Indonesia ikut terseret hukum akibat bermasalah dengan Garuda.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Penampilan Baru AHY Dengan Brewok Tuai Protes Sang Buah Hati, Annisa Pohan: Kita Lihat Saja!

Pemecatan Dirut Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara hingga kini masih menjadi sorotan.

Keputusan pemecatan yang diambil oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir tersebut dipicu oleh penyelundupan sepeda motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton dalam pesawat Garuda Indonesia.

Kabar pemecatan tersebut mengungkap berbagai hal terkait Ari Askhara, termasuk tindak-tanduknya selama menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia.

Baca Juga: Selama Ini Diam, Fadel Islami Dibuat Terkejut dengan Kelakuan Muzdalifah Sebelum Tidur yang Bikin Shock, Ternyata...

Sebelum di Garuda, Ari Askhara tercatat sebagai Dirut Pelindo III sejak 4 Mei 2017.

Di Garuda, Ari Askhara sejatinya bukan wajah baru.

Sebelum jadi Dirut Garuda, Ari menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia Tbk.

Sejak penetapannya pada September 2018 lalu, Ari Askhara telah menjadi dirut di Garuda selama setahun lebih.

Selama jadi Dirut Garuda, inilah sejumlah kasus yang menimpa maskapai ini dibawah kepemimpinan Ari Askhara.

1. Dugaan Duopoli Garuda Indonesia Dengan Lion Air

Awal tahun 2019, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan pemeriksaan atas 2 maskapai penerbangan terkait indikasi praktik kartel atau duopoli kenaikan tarif tiket pesawat dan biaya kargo.

Mereka adalah Garuda Indonesia Group, yakni Garuda Indonesia, Citilink Indonesia dan Sriwijaya Air serta Lion Air Group (Lion Air, Batik Air dan Wings Air)

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan sejak Februari, pada 5 Juli lalu KPPU memutuskan untuk menaikkan penyelidikan kasus kartel tiket pesawat ke tingkat pemberkasan.

Baca Juga: Namanya Juga Ada dalam Pesawat, Inilah Sosok Istri Dirut Garuda Indonesia yang Ikut Terseret Kasus Penyelundupan, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan!

2. Rangkap Jabatan Direktur Garuda Indonesia

21 Januari 2019, KPPU mengumumkan hasil penyelidikan atas dugaan pelanggaran rangkap jabatan direksi Garuda Indonesia di susunan komisaris Sriwijaya Air.

Nama Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara, Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah, dan Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo juga menjabat sebagai Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Sriwijaya Air, pasca Sriwijaya Air yang memutuskan bergabung menjadi bagian dari Garuda Indonesia Group.

Mereka dianggap melanggar pasal 26 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Dalam UU itu, seseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau komisaris dari suatu perusahaan pada waktu yang bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris apabila berada dalam pasar yang sama, keterkaitan erat di bidang yang sama, dan menguasai pangsa pasar yang menyebabkan terjadinya monopoli.

3. Garuda Indonesia Diduga Monopoli Umroh

Akhir Maret 2019, Garuda dilaporkan oleh para pengusaha travel haji dan umrah Kalimantan Selatan atas dugaan praktik monopoli tiket maskapai Garuda kepada KPPU.

Mereka protes terhadap kebijakan Garuda dalam pembelian tiket pesawat Garuda tersebut saat gelar pertemuan dengan KPPU Balikpapan di Hotel Rattan Inn Banjarmasin.

KPPU kini masih menyelidiki dugaan praktik monopoli ini.

 Baca Juga: Cerai Dari Sule, Begini Kondisi Lina Mantan Istrinya yang Kini Tinggal di Rumah Sederhana, Bak Bumi dan Langit dengan Hunian Sang Artis Kondang

4. Kasus Laporan Keuangan Garuda

RUPSLB Garuda Indonesia 24 April 2019 menguak perseteruan didalam manajemen Garuda terkait laporan keuangan Garuda.

Garuda Indonesia mencatat laba bersih sebesar US$809.850 atau sekitar Rp 11,33 miliar di sepanjang 2018.

Capaian kinerja Garuda Indonesia ini melonjak dibanding 2017 yang merugi US$216,5 juta.

Dalam RUPSLB Garuda, komisaris maskapai ini Chairal Tanjung dan Dony Oskaria menolak laporan keuangan Garuda tersebut.

Komisaris Garuda keberatan dengan pengakuan pendapatan Garuda Indonesia atas transaksi Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Layanan Konektivitas Dalam Penerbangan, antara PT Mahata Aero Teknologi dengan PT Citilink Indonesia, anak usaha Garuda.

Baca Juga: Diam-diam Habiskan Uang Suaminya Untuk Beli Jaket Dengan Harga Fantastis, Nagita Slavina dan Baim Wong Kompak Bohongi Raffi Ahmad, Ada Apa?

Manajemen Garuda Indonesia yang dipimpin Ari Askhara sudah mengakui pendapatan dari Mahata sebesar US$239,94 juta.

Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), hingga Kementerian Keuangan (Kemenkeu) turun tangan dalam laporan keuangan Garuda ini.

Kemenkeu kemudian menjatuhkan sanksi kepada Akuntan Publik (AP) Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan, sebagai auditor laporan keuangan Garuda Indonesia tahun 2018.

Garuda juga kena sanksi OJK dengan denda Rp 100 juta. Direksi Garuda yang tanda tangan laporan keuangan Garuda Indonesia dikenakan masing-masing Rp 100 juta.

Secara kolektif direksi dan Komisaris Garuda Indonesia minus yang tidak tanda tangan, dikenakan kolektif Rp 100 juta.

Garuda Indonesia juga diminta untuk menyajikan lagi (restatement) laporan keuangan tahun buku 2018 serta mendapat sanksi BEI berupa Peringatan Tertulis III dan denda sebesar Rp250 juta.

 Baca Juga: Angel Lelga Tak Tinggal Diam Hingga Komentari Status Tersangka Mantan Suaminya, Reaksi Tak Terduga Vicky Prasetyo Jadi Sorotan: Tunggu Saja, Saya Akan Datang!

5. Serikat Pekerja Garuda Ancam Mogok

Bulan April 2019, sempat beredar pemberitahuan rencana pemogokan karyawan Garuda Indonesia yang mengatasnamakan Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG).

Mereka kecewa atas pernyataan pemegang saham Garuda Indonesia, Chairul Tanjung yang menolak laporan keuangan tahun 2018 yang dinilai menyebabkan harga saham Garuda Indonesia jatuh.

Baca Juga: Rugikan Negara Sampai Rp 1,5 Miliar, Terbongkar Gelimang Harta Ari Askhara yang Bikin Melongo, Benda Berharga Fantastis Ini Ternyata Dimiliki Dimana-mana!

6. Berseteru Dengan Youtuber Rius Vernandes

Berawal di tanggal 13 Juli 2019, Youtuber Rius Vernandes menunggah kartu menu Garuda dalam bentuk secarik kertas dari kelas bisnis Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar.

Postingan menu Garuda ini membawa Rius dilaporkan atas dugaan pelanggaran Undang-Undang ITE tentang pencemaran nama baik.

Adalah serikat karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) yang melaporkannya.

Atas pelaporan serikat pekerja Garuda ini, Rius lantas dipanggil oleh pihak kepolisian Senin (17/9).

Kasus ini akhirnya berakhir secara kekeluargaan antara Garuda Indonesia dengan Rius.

Laporan Rius di kepolisian dicabut. Dirut Garuda Ari Askhara kemudian memperbolehkan Rius mengulas penerbangan Garuda kelas pertama secara cuma-cuma.

7. Peringkat Garuda Indonesia di Dunia Turun

Garuda harus rela peringkatnya dalam dunia penerbangan menurun.

World Airline Awards dari Skytrax menempatkan kru kabin Garuda Indonesia pada posisi kedua dalam kategori World's Best Cabin Crew, turun satu peringkat dari tahun sebelumnya.

Selain itu, Garuda Indonesia juga turun peringkat pada kategori World's Best Economy Class Airlines di posisi 11 setelah pada tahun lalu berada pada posisi 7.

 Baca Juga: Masih Berani Melawan, Video Ari Askhara Lantang Menolak Mundur Sebagai Direktur Utama Garuda Viral di Jagat Twitter: Saya Nggak Akan Mundur!

8. Selundupan Harley dan Brompton di Garuda

Desember 2019, Dirut Garuda Ari Askhara terlibat dugaan penyelundupan motor gede Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Dirut Garuda itu dipaksa mengakhiri karirnya di Garuda oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurut Erick, pencopotan dilakukan berdasarkan bukti laporan dari komite audit Garuda Indonesia pada tahun 2018.

Audit Garuda itu menyebut adanya permintaan dari Direktur Utama Ari Askhara yang memberikan instruksi untuk mencari Harley Davidson tipe klasik.(*)

 Baca Juga: Gara-gara Sering Ditinggal Baim Wong Kerja saat Hamil, Paula Verhoeven yang Tak Suka Kucing Akhirnya Bisa Berubah Total Jadi Penyayang Binatang, Kesepian?

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Sebelum Kasus Penyelundupan Harley-Brompton, Banyak Masalah Menimpa Garuda saat Dipimpin Ari Askhara, Dari Laporan Keuangan Palsu, Rangkap Jabatan, Hingga Seteru dengan Youtuber