Find Us On Social Media :

Belum Puas Usai Obrak Abrik Garuda Hingga Copot Jabatan Ari Askhara, 6 BUMN Ini Jadi Target Menteri Erick Thohir Selanjutnya, Apa Saja?

By Sintia Nur Hanifah, Selasa, 10 Desember 2019 | 10:00 WIB

Erick Thohir

1. Pertamina

Keputusan Erick Thohir mengangkat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), bisa jadi sebagai kebijakan paling kontroversialnya lantaran status Ahok sebagai mantan narapidana.

Pertimbangan Erick menunjuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina didasari atas pertimbangan penguatan pengawasan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini dinilai punya kemampuan mumpuni memelototi kinerja perseroan. Selain itu, Erick Thohir juga menunjuk eks Dirut Inalum sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina mendampingi Ahok.

Baca Juga: Hembuskan Napas Terakhir Usai Kecelakaan, Penyanyi Bersuara Serak ini Diterbangkan ke Kampung Halamannya, Ribuan Orang Mengiringi Jenazahnya Hingga Pemakaman

“Makanya diharapkan Pak Ahok awasi direksi untuk percepatan kinerja Pertamina,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.

Tak hanya mengutak-atik pejabat Pertamina, Erick Thohir ingin mengubah lanskap bisnis Pertamina. Dia mengundang swasta ikut terlibat dalam produksi dan distribusi avtur. Selama ini, penyediaan bahan bakar pesawat ini hanya dimonopoli Pertamina.

"Ya saya rasa gini, Pertamina bisa produksi avtur. nah kalau swasta yang produksi avtur ya welcome saja. Yang tidak boleh (pihak swasta) cuma minta lisensi impor,” ujar Erick.

Baca Juga: Petugas Makam Kaget Bukan Kepalang, Bayi Dalam Kandungan Lahir Saat Ibunya Sudah Berada di Peti Mati, Keajaiban Mendadak Muncul

2. Garuda Indonesia

Erick Thohir mengaku cukup kesal dengan kinerja Garuda Indonesia. Maskapai penerbangan nasional ini banyak membentuk anak usaha yang tak sesuai dengan core bisnisnya.

Banyak bisnis Garuda Indonesia, sambungnya, saling tumpang tindih dengan BUMN lain. Ke depan, dirinya ingin memperketat pembentukan anak usaha baru perusahaan negara.

"Kemarin saya review Garuda. (Anak usaha) Gapura yang namannya management handling itu enggak usah di Garuda. Lebih baik di AP (Angkasa Pura) saja yang manage (perusahaan) itu. Kenapa harus ada overlaping yang akhirnya kontraproduktif,” kata Erick.