GridPop.ID - Kehidupan mendiang Lina setelah bercerai dengan komedian Sule memang jarang diketahui publik.
Namun desas-desus soal perselingkuhan hingga pernikahannya dengan seorang pria bernama Teddy berhembus kencang tanpa adanya konfrimasi.
Setelah Lina meninggal dunia, Teddy kini sering bertemu dengan media untuk buka suara.
Kendati demikian, tabiat Teddy dan Lina baru-baru dibongkar oleh tokoh masyarakat di tempat tinggal keduanya.
Merujuk artikel dari Tribun Style, Lina semasa hidup bersama Teddy dinilai tertutup terhadap rumah tangga mereka.
Hal itu yang dirasakan oleh pengurus RW di lingkungan tempat keduanya tinggal.
"Dia (Teddy) bertempat tinggal di RT 8 di Neptunus Tengah no 13 A, itu tidak menyebutkan dengan keluarga," beber ketua RW setempat, Winarno Jati.
"Jadi dia tingal di situ dan tidak menyebut istrinya apa-apa, sehingga saya sebagai RW, pengurus RW di situ juga tidak mengetahui hanya informasi pak RT, bahwa Pak Teddy tinggal di situ," imbuhnya.
Lebih lanjut, Winarno menyebut Teddy dan Lina mulai menempati rumah tersebut sejak 1 tahun yang lalu.
"Itu ngontrak, kalau satu tahun kurang, 10 sampai 11 bulan lah itu di rumah almarhum meninggal itu," lanjutnya.
Winarno menyebut warga di skeitar rumah Tedy baru mengetahui tetangga mereka merupakan mantan istri Sule saat meninggal dunia.
"Kalau saya lihat ya, beliau ini tertutup sehingga saya tidak pernah ataupun situasinya kondisinya ketika itu tidak memungkinkan. Dan kesehariannya juga kadang ada kadang ngga ada, kadang mobilnya ada kadang beliaunya ngga ada," jelasnya.
"Secara mayoritas ibu-ibu di sana mengetahui bahwa itu Lina mantan istrinya Sule itu ketika meninggal. Karena dari awal tidak disampaikan kalau ini Lina cuma yang tahu itu hanya sebagian bahwa mantan istrinya Sule tinggal di sini," tambahnya.
Ketika tinggal di rumah tersebut, Lina ternyata sempat mengikuti salat Idul Fitri yang bertempat di depan rumahnya.
Namun, pada momen tersebut warga tak menyadari dirinya merupakan mantan istri Sule lantaran memakai cadar.
"Si ibu Lina almarhum ini pernah ikut salat Idul Fitri, karena kebetulan depannya itu untuk tempat mushola nah ibu Lina keluar di situ. Tapi tidak melihat wajahnya ini karena pakai cadar," pungkas Winarno.
Sementara itu, terkait hak asuh anaknya dengan mendiang Lina, Teddy keberatan jika anaknya diasuh oleh Sule dan Rizky Febian.
Teddy mengaku akan tetap mengasuh sendiri anaknya.
"Kalau pisah rumah, dibawa ke sana (bersama Sule dan Rizky Febian) saya keberatan. Karena yang bikin semangat itu kehadiran bayinya itu, apalagi Bunda Lina sudah enggak ada," kata Teddy, dikutip dari Kompas.com.
Teddy mengaku bahwa dari segi materi, keluarga Sule termasuk berkecukupan. Namun, Teddy tidak melihat itu semua.
"Mungkin di sana kesejahteraan lebih bagus. Tapi yang saya lihat kan bukan itu. Anak itu sejak lahir ada rezekinya, jadi saya percaya, dede bayi Delina Bintang Aura Putri sudah ada rezekinya," ujar Teddy.
Saat ini, semua pihak sedang menunggu hasil otopsi jenazah Lina untuk mengetahui dengan jelas penyebab kematian almarhumah.
Tedy mengaku, kalaupun penyebab kematiannya bukan karena kekerasan, ia tidak akan balik melaporkan Rizky Febian.
"Karena saya tidak merasa tertuduh. Saya juga tidak akan melaporkan balik. Bagaimana pun, amanah Bunda Lina, Rizky Febian itu anak saya juga, dan yang pasti, kondisinya tidak akan mengubah sedikit pun hubungan saya dengan keluarga Sule," ujar Teddy.
Sementara itu, polisi memastikan akan mengumumkan hasil otopsi yang dilakukan pada jenazah Lina.
Baca Juga: Geger Mbah Mijan Kembali Singgung Ningsih Tinampi hingga Sebut Kebohongan Baru: Kita Sakit Jiwa!
"Tentu saja akan kami umumkan setelah rangkaian penyelidikan mulai dari olah TKP hingga autopsi jenazah selesai," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga via ponselnya.
Selama proses menunggu hasil otopsi yang akan diumumkan itu, berlaku azas praduga tak bersalah sehingga diharapkan tidak ada prasangka sebelum ada hasil penyelidikan.
"Itu kan tergantung asumsi orang. Toh hasil akhirnya ada pada kesimpulan akhir penyelidikan. Polisi bekerja profesional menangani hal ini," kata Saptono. (*)