Secara umum, sikap suami NM tersebut biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki mental block.
"Mental block dalam arti dia punya pengalaman dibully saat masih sekolah atau mungkin pernah menddapat kekerasan dari orang tuanya, itu yang membuat dia memiliki permasalahan yang banyak," kata Adib.
Mengetahui kisah yang dialami NM, psikolog dari Bintaro, Jakarta Selatan, itu menilai suami NM mengalami trauma masa lalu yang belum diuraikan.
"Bisa aja sih sebenarnya dia punya trauma masa lalu yang belum diuraikan, dia menikah, terus merasa berat," kata Adib.
"Menurut saya, ini masalahnya antara sedang sampai berat," sambungnya.
Adib juga beranggapan bahwa suami NM masih terlalu egois.
"Ini perlu dibina memang oleh orang tunya, mertua, atau saudaranya," lanjut Adib.
Adib menuturkan kurang matangnya kepribadian suami NM juga bisa menjadi penyebab runtuhnya keluarga mereka.
"Mungkin karena dia belum matang, barangkali belum matang secara kepribadian sehingga merasa tertekan," terang Adib.
Menurut Adib, dalam suatu pernikahan harus terdapat visi-misi bersama untuk menyelesaikan permasalahan berdua.
"Ini kan baru menikah, belum punya anak, artinya pengeluaran belum sebanyak kalau punya anak kan? Sebaiknya setiap ada masalah ya dikomunikasikan lah," tuturnya.