GridPop.ID - Suami Lina, Teddy baru-baru ini tampak menemui pengacara kondang Hotman Paris dan Mbak You.
Dalam acara tersebut, terungkap pula rekaman CCTV rumah Teddy yang selama ini tersimpan rapat-rapat.
Detik-detik meninggalnya mendiang Lina Jubaedah pun terungkap.
Rekaman CCTV di hari Lina meninggal pada 4 Januari 2020 diungkap Teddy dalam program acara Hotman Paris Show yang tayang Rabu (29/1/2020) malam.
Di potongan rekaman CCTV tersebut, terlihat Lina yang tak sadarkan diri digotong keluar kamar oleh tiga orang.
Tubuh Lina diletakkan di kursi roda.
Seorang perempuan berambut panjang membawa tabung oksigen.
Kemudian, Lina dibawa ke luar ruangan.
Pada kesempatan itu juga, Teddy menjelaskan kronologi Lina pingsan hingga dinyatakan meninggal dunia.
Saat itu, Lina tengah berada di rumah. Kejadian pingsan tersebut sekitar pukul 05.00 WIB, selepas salat Subuh.
Teddy dan Lina tidak berdua di rumah. Ada anak-anak Lina dari pernikahannya dengan Sule, yakni Putri Delina, Rizwan, dan Teddy.
Ada pula pacar Putri Delina dan beberapa orang lainnya.
Berdasarkan penuturan Teddy di hadapan Hotman Paris, Lina sempat pingsan dan kejang.
"Pas almarhumah sudah beres ngasih susu (untuk anak bungsunya yang masih bayi), lalu salat, lalu brug (suara jatuh). Saya (sudah) bangun lagi buat teh kesenangan istri,' kata Teddy.
Teddy melihat Lina dalam posisi tengkurap seperti orang melakukan gerakan sujud.
"Pas sudah beres (salat), buka mukena, tergeletak. Posisinya kayak engap gitu kayak sujud. Lalu diangkat ke kasur," ucapnya
Ia kemudian mengambil tabung oksigen dan memindahkan Lina ke kasur seorang diri.
Teddy mengaku melakukan tindakan itu seorang diri karena melihat posisi Lina dan takut sang istri tak bisa bernapas.
Setelah itu, Lina dilarikan ke Rumah Sakit Al Islam yang jaraknya paling dekat dari rumah.
Ada empat orang yang berada di mobil yang mengantar Lina.
Mereka adalah Teddy, Putri Delina dan pacarnya, Nanda, serta sopir.
Saat di mobil, Teddy memegangi tubuh Lina.
Setelah sampai di rumah sakit, Lina dilarikan ke IGD.
Peralatan dipasang ke tubuh Lina seperti selang oksigen dan pengukur detak jantung.
Teddy mengatakan saat itu detak jantung Lina tidak terlihat di monitor.
Petugas medis melakukan berbagai upaya namun tidak membuahkan hasil.
Akhirnya Lina dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
Teddy masih belum menerima bahwa istrinya meninggal dunia.
Ia berkali-kali menyebut Lina hanya pingsan kepada dokter karena ia masih terbawa emosi.
Teddy juga mengaku tidak mendengar napas terkahir Lina saat di dalam mobil.
Jenazah Lina tidak langsung dibawa ke rumah.
Mereka di rumah sakit hingga pukul 07.00 WIB.
Teddy mengaku menerima sejumlah surat dari rumah sakit namun tidak tertera penyebab kematian almarhumah.
"Ada surat pengantar dari rumah sakit, enggak ada penyebab kematian, (ada) surat jalan, surat ambulans sama surat kematian," ujarnya.
Saat itu, Teddy tidak menanyakan penyebab kematian Lina kepada pihak rumah sakit.
Ia juga tidak melihat ada kelainan fisik di tubuh Lina.
Jenazah tidak langsung dimandikan setelah sampai di rumah duka.
Anak sulung Lina, Rizky Febian dan mantan suaminya, Sule datang ke rumah duka.
Teddy mengaku tidak melarang orang-orang untuk melihat Lina.
Bagi yang kuat dan tidak histeris, Teddy mempersilahkan untuk melihat almarhumah.
"Simpen di rumahh sampai keluarga datang untuk dimandikan. Tetangga juga lihat kondisi fisik almarhum. Yang mandiin itu dari DKM, ibu-ibu, sekitar jam 9. Anggota keluarga seperti A Iky, Putri Delina juga ikut memandikan," jelasnya.
Setelah dimandikan, jenazah Lina dimakamkan.
Pada hari itu, Teddy merasa Rizky Febian tidak mengobrol kepadanya soal masalah lebam di tubuh Lina.
Beberapa hari kemudian, Teddy mendengar kabar Rizky Febian membuat laporan ke kepolisian.
Atas tindak lanjut laporan tersebut, jenazah Lina diautopsi.
Rizky Febian sempat mengatakan kepada media bahwa tujuan ia membuat laporan adalah mengetahui penyebab kematian ibunya.
(*)