"Selama itu, kalau orang-orang partai itu ada simbol-simbol tertentu atau pampflet atau apalah, ini gak ada. Kampanye atau sosialisasi salah satu warna juga gak pernah," katanya.
Ibu rumah tangga pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini juga membuka warung kelontong di rumahnya yang dibuka menggunakan ruangan bagasi.
"Jualan dia sembako di situ, warung di garasi itu, ada kopi, ada di situ," tambah ketua RT setempat, Komar Saleh.
Penangkapan Zikria Dzatil pada Jumat (31/1) lalu juga terjadi drama di mana terduga pelaku sempat enggan membuka pintu rumah dan lampu rumah mendadak dimatikan.
Ketua RT setempat yang menyaksikan penangkapan oleh polisi, Komar Soleh, menjelaskan ibu rumah tangga terduga pelaku ujaran kebencian itu mengaku sempat kaget dan mengurung diri di lantai 2 rumahnya.
"Tadinya agak susah pintu mungkin kaget atau gimana, kan gak ada suaminya (kerja). Setelah ditelepon suaminya, baru cair. Dia sendiri mengakui, waktu ketok-ketok saya di lantai atas, kaget, saya lagi menenangkan diri, ngisi energi, katanya," terang Komar Soleh kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (2/2/2020).
"Feeling itunya saya gak tahu, mungkin dia udah ngerasa," kata Komar.
Terduga pelaku ini, kata Komar cukup kooperatif saat ditangkap. Namun, dia sedikit agak mengelak saat ditanyai sejumlah aparat polisi yang hendak mengamankannya itu.
"Pas saat itu agak kurang ini ya, agak turun naik pembicaraan. Tapi nggak sampe lama di situ. Kan mungkin dia kaget ada polisi di situ," katanya. (*)