GridPop.ID - Media sosial memang menjadi wadah banyak orang untuk menumpahkan berbagai hal.
Namun tak jarang pada zaman sekarang media sosial justru dimanfaatkan untuk hal-hal tanpa pertanggungjawaban.
Kali ini, warga Surabaya digegerkan dengan akun media sosial yang mengunggah status bernada hinaan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Merujuk artikel dari Kompas.com, Pemkot Surabaya melalui kepala bagian hukum telah melaporkan pemilik akun Facebook bernama Zikria Dzatil atas dugaan penghinaan terhadap Risma.
Pelapor adalah Ira Tursilowati, Kabag Hukum Pemkot Surabaya yang telah menerima kuasa dari Risma.
Dalam laporannya, pihak Pemkot Surabayah telah menyerahkan bukti antara lain tangkapan layar diduga berisi hinaan yang diunggah akun Zikria Dzatil di Facebook.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan Pemkot Surabata melaporkan akun media sosial tersebut atas desakan dari masyarakat.
"Inisiatif ini diambil karena melihat keresahan di masyarakat, baik melalui media sosial, maupun yang menghubungi langsung jajaran Pemkot Surabaya," ujar Febri.
Setelah dilaporkan ke polisi, pemilik akun diduga telah menghapus akun Facebooknya. "Akun tersebut sudah tidak ada, saat ini sudah dihapus," terang Febri.
Pad Jumat (24/1/2020), puluhan orang mengatasnamakan Forum Arek Surabaya Wani menggelar aksi di depan Markas Polrestabes Surabaya untuk menuntut tindakan tegas akun media sosial yang diduga meremehkan Risma itu.
Korlap Aksi, Widodo mengatakan akun yang bernama Zikria Dzatil telah beberapa kali mengunggah foto disertai keterangan bernada hinaan pada Risma.
"Pada tanggal 16 Januari akun atas nama Zikria Dzatil mengunggah foto Ibu Tri Rismaharini di media sosial Facebook dengan keterangan bertuliskan, 'Anjirr.. Asli ngakak abiss.. Nemu ni foto sang legendaris kodok betina' disertai foto Bu Wali," kata Widodo.
Kemudian, lanjut Widodo, pada 22 Januari 2020 pihaknya juga menemukan unggahan bernada hinaan oleh akun lain atas nama Farel Grunch, yang juga merendahkan Risma.
"Akun atas nama Farel Grunch dengan caption bertuliskan 'Calon TKW lagi ditraining mau dikirim ke Arab Saudi'," ujar Widodo.
Tak berangsur lama, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan polisi telah menangkap pelaku dugaan penghinaan terhadap Risma, Sabtu (1/2/2020).
Penangkapan dilakukan di Jawa Barat dan pelaku sedang dibawa ke Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan.
"Kami sudah amankan, saat ini masih proses untuk pemeriksaan. Kalau sudah selesai akan dirilis Kapolrestabes," kata Sudamiran.
Terkait kasus tersebut, polisi telah memeriksa sembilan saksi antara lain pihak pelapor, masyarakat, maupun LSM.
Selain itu polisi juga telah meminta keterangan ahli bahasa, ahli pidana dan ahli informasi dan transaksi elektronik (ITE).
Mengutip dari Tribun Jakarta, Zikria Dzatil diketahui telah tinggal sekitar 4 tahun di Perumahan Mutiara Bogor Raya, RT 04/16, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
"Sebetulnya warga saya ini sudah cukup lama juga tinggal di sini. Awalnya ngontrak mungkin 2 tahunan terus rumah itu mungkin cocok, dibeli. Sampai sekarang udah 4 tahunan lah di sini," ujar Ketua RW setempat, Priyono pada Minggu (2/2/2020).
Priyono menjelaskan, pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini memilik 3 anak yang salah satunya masih berumur 2 tahun.
Sedangkan suaminya, kata dia, kerap bekerja di luar Bogor dan pulang ke rumahnya perumahan ini setiap akhir pekan.
Pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini, lanjut Priyono, seperti ibu rumah tangga pada umumnya.
"Saya kira umum-umum aja kok, artinya ada kegiatan terlibat, kemudian ada kegiatan ibu-ibu juga ikut dan suaminya sendiri juga sering berjamaah di masjid gak masalah," kata Priyono.
Selain itu, pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini, kata dia, juga tidak tampak terlibat partai atau organisasi tertentu.
Termasuk sikap kritis kepada pemerintah atau obrolan politik yang mana juga tak pernah dilakukan terduga pelaku ujaran kebencian dan penghinaan terhadap orang nomor satu di Surabaya itu.
"Selama itu, kalau orang-orang partai itu ada simbol-simbol tertentu atau pampflet atau apalah, ini gak ada. Kampanye atau sosialisasi salah satu warna juga gak pernah," katanya.
Ibu rumah tangga pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini juga membuka warung kelontong di rumahnya yang dibuka menggunakan ruangan bagasi.
"Jualan dia sembako di situ, warung di garasi itu, ada kopi, ada di situ," tambah ketua RT setempat, Komar Saleh.
Penangkapan Zikria Dzatil pada Jumat (31/1) lalu juga terjadi drama di mana terduga pelaku sempat enggan membuka pintu rumah dan lampu rumah mendadak dimatikan.
Ketua RT setempat yang menyaksikan penangkapan oleh polisi, Komar Soleh, menjelaskan ibu rumah tangga terduga pelaku ujaran kebencian itu mengaku sempat kaget dan mengurung diri di lantai 2 rumahnya.
"Tadinya agak susah pintu mungkin kaget atau gimana, kan gak ada suaminya (kerja). Setelah ditelepon suaminya, baru cair. Dia sendiri mengakui, waktu ketok-ketok saya di lantai atas, kaget, saya lagi menenangkan diri, ngisi energi, katanya," terang Komar Soleh kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (2/2/2020).
"Feeling itunya saya gak tahu, mungkin dia udah ngerasa," kata Komar.
Terduga pelaku ini, kata Komar cukup kooperatif saat ditangkap. Namun, dia sedikit agak mengelak saat ditanyai sejumlah aparat polisi yang hendak mengamankannya itu.
"Pas saat itu agak kurang ini ya, agak turun naik pembicaraan. Tapi nggak sampe lama di situ. Kan mungkin dia kaget ada polisi di situ," katanya. (*)