Find Us On Social Media :

Dikenal Memiliki Gaya Hidup Sehat, Keluarga dan Sahabat Shock Ashraf Sinclair Meninggal Karena Serangan Jantung, Ternyata Begini Penjelasan Ahli

By None, Selasa, 18 Februari 2020 | 21:00 WIB

Ashraf Sinclair meninggal karena serangan jantung

GridPop.ID - Banyak yang tak menyangka atas meninggalnya suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair lantaran terkena serangan jantung.

Pasalnya, aktor yang berasal dari negara Malaysia ini sebelumnya tidak menunjukkan tanda-tanda sakit apapun.

Bahkan di mata sahabat-sahabatnya, Ashraf termasuk orang yang memiliki gaya hidup sehat dan rajin berolahraga.

Terkenal memiliki gaya hidup sehat, nyatanya Ashraf Sinclair harus tutup usia di umur 40 tahun.

Baca Juga: Seperti Sahabat Setia Bagi Bunga Citra Lestari, Reza Rahadian Turut Antarkan Ashraf Sinclair Sampai ke Peristirahatan Terakhir

Ashraf Sinclair, suami BCL dikenal sebagai sosok yang sangat rajin berolahraga.

Namun sayangnya, fakta baru justru mengungkapkan Ashraf Sinclair dinyatakan meninggal dunia lantaran terkena serangan jantung.

Serangan jantung memang menjadi penyebab kematian yang begitu mengejutkan.

 

Termasuk kepergian Ashraf Sinclair yang mengejutkan banyak pihak lantaran terkena serangan jantung.

Baca Juga: Menyayat Hati, Ashraf Sinclair Temui Afgan 2 Minggu Sebelum Dipanggil Yang Kuasa, Sang Penyanyi Beberkan Chat Percakapan hingga Ungkap Fakta di Baliknya: Ini Tentang Mimpi

Lantas mengapa serangan jantung dapat menyerang orang muda dan yang memiliki kebiasaan sehat atau berolahraga?

Alasan orang muda mengalami serangan jantung

Sebuah riset yang terbit pada April 2019 mengungkap, tingkat serangan jantung untuk orang berusia di bawah 40 tahun semakin meningkat.

Selama beberapa dekade, usia lanjut ditetapkan sebagai salah satu faktor risiko terbesar seseorang terkena serangan jantung.

Baca Juga: Miliki Rencana Bareng Hingga Janji Bakal Ketemu Hari Ini, Hanung Bramantyo Tak Percaya Ashraf Sinclair Tutup Usia: Saya Sudah Kabaran Terus untuk Janjian Ketemuan

Biasanya, pria di atas 50 tahun dan wanita di atas 65 tahun paling rentan alami serangan jantung.

Namun, sekarang umur tak bisa dijadikan patokan.

Pasalnya, mereka yang berusia di bawah 50 tahun pun rentan mengalami serangan jantung.

Menurut ahli jantung Luke Laffin, salah satu faktor risiko terbesar adalah meningkatnya penderita diabetes tipe 2 di kalangan orang muda.

Baca Juga: Berikan Pengabdian Terakhir Sebagai Seorang Istri, BCL Rela Gelontorkan Rp 260 Juta Demi Makamkan Ashraf Sinclair di Pemakaman Mewah San Diego Hills

Ada tiga faktor utama penyebab meningkatknya penderita diabetes tipe 2.

Pertama, pola makan keliru dan konsumsi makanan olahan yang terlalu sering.

Kedua, obesitas, ini termasuk skinny fat. Ketiga, gaya hidup pasif atau menurunnya aktivitas fisik.

Menurut Laffin, terlalu sering menggunakan waktu untuk bermain ponsel membuat banyak orang menurunkan aktivitas fisik dalam beberapa dekade terakhir.

Pergeseran haya hidup ini pun yang membuat para ahli terkejut dengan fakta meningkatnya serangan jantung di kalangan muda.

"Kebiasaan buruk ini mulai di masa kanak-kanak hingga sekarang.

Perlu ada perhatian pada betapa pentingnya pencegahan dan melakukan perubahan," kata Dr. Laffin seperti diberitakan Kompas.com (28/4/2019).

Baca Juga: Tak Pernah Jauh dari Samping Ibunya, Noah Menangis Histeris Hingga Menatap Tajam ke Arah Makam Ayahnya Usai Ashraf Sinclair Dikebumikan

Sementara itu, dr Ratih Fabriani, dokter jantung di Rumah Sakit Universitas Indonesia, pernah mengungkap bahwa serangan jantung makin banyak diderita orang yang berusian 30 tahunan.

Banyak juga penderita jantung yang sebelumnya tampak sehat, bugar, dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun dalam keluarganya.

"Banyak juga pasien-pasien saya usia 30 tahun, 32 tahun sudah mengalami toleransi glukosa terganggu.

Kalau normalnya kurang dari 100, ini sudah 110-120," kata Ratih diberitakan Kompas.com (05/07/2019).

Baca Juga: Akui Peristiwa Kematian Ashraf Sinclair Sangat Cepat, Maia Estianty Ungkap Kondisi Jenazah Suami BCL Sebelum Dimakamkan: Ganteng Banget, Seperti Orang Tidur

Sama seperti Laffin, Ratih pun menduha bahwa pergeseran usia penderita jantung dikarenakan pola konsumsi masyarakat yang berubah.

Makanan dan minuman manis yang berlebihan bisa menambah risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Sudah olahraga masih bisa kena serangan jantung?

Ratih mengatakan, kondisi yang terasa sehat dan aktivitas olahraga yang cukup tidak berarti menyelamatkan orang dari risiko penyakit jantung.

Satu-satunya cara memastikan terbebas dari penyakit jantung adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU).

"Itu lah pentingnya MCU, bisa mendeteksi faktor risiko," kata Ratih.

Faktor risiko yang dimaksud meliputi kolestrol, gula darah dan tekanan darah.

Ketiga faktor ini selalu menjadi biang kerok penyumbatan pembuluh darah yang berujung pada serangan jantung.

Baca Juga: Berurai Air Mata, Ayah Ashraf Sinclair Beri Pesan Menyentuh untuk Anak Menantu yang Setia Temani Putranya Sampai Maut Memisahkan: Bunga, Terima Kasih Telah Mencintai Anak Saya

Dokter spesialis jantung dan pembuluh dari Rumah Sakit Universitas Indonesia dr Dian Zamroni, SpJP(K) dalam kesempatan yang sama menambahkan, laki-laki lebih berisiko kena serangan jantung dibanding perempuan.

"Laki-laki lebih berisiko, karena perempuan mengalami menstruasi dan menghasilkan hormon estrogen yang bersifat protektif terhadap pembuluh darah," kata Dian.

Faktor kedua, kata Dian, lebih bisa diatur.

Faktor yang dimaksud meliputi hipertensi, kebiasaan merokok, kolestrol tinggi, kegemukan, kurang olahraga, dan diabetes melitus. (*)

Baca Juga: Dikenal Sebagai Orang yang Baik, Rumah Duka Mendiang Ashraf Sinclair Dipenuhi Karangan Bunga dari Para Petinggi Negara, Presiden Jokowi pun Tak Ketinggalan

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Ashraf Sinclair Meninggal, Masih Muda & Suka Olahraga Tapi Kena Serangan Jantung, Ini Sebabnya