"Itu sangat kompleks, mulai dari faktor genetik, faktor di dalam kandungan ada, proses kelahiran, hingga proses ke pubertas," kata sang seksolog.
Lebih lanjut, dr. Boyke mengungkapan bahwa ada serangkaian tes yang harus dilakukan seseorang untuk menjadi seorang transgender.
Serangkaian tes tersebut dilakukan dengan para psikiater, dan dokter khusus.
"Jika ini dilakukan, apakah ada risiko?" tanya Abraham.
"Untuk melakukan operasi kelamin, dari seorang pria ke wanita, itu kita nggak bisa langsung mengatakan 'itu operasi kelamin'.
"Karena ada tahapan-tahapan. Dan tahapannya itu dengan tes oleh para psikiater. Mereka dites, bener nggak sih ini jiwanya wanita. Bener nggak sih dia terperangkap di tubuh pria," ungkap dr. Boyke.
Jika seorang pria terbukti memiliki hormon wanita yang lebih besar, maka ia harus mematikan hormon testosteronnya.
"Nah melalui serangkaian tes tersebut, bisa diputuskan kalau dia menjadi wanita, memang betul kok dia wanita.