Find Us On Social Media :

Niatnya Memandikan dan Merawat Layaknya Anak Sendiri, Oknum Guru SD di Surabaya Malah Cabuli 8 Siswanya dengan Modus Lakukan Cek Kesehatan

By Septiana Risti Hapsari, Sabtu, 14 Maret 2020 | 07:15 WIB

Ilustrasi pencabulan

GridPop.ID - Pelecehan seksual akhir-akhir ini sedang marak terjadi.

Kali ini terjadi sebuah kasus pencabulan terhadap siswa SD di Surabaya, Jawa Timur.

Tak main-main, pelakunya adalah seorang oknum guru sekolah dasar.

Guru SD bernama Nicolas Handy Biantoro (40) ini telah diamankan pihak kepolisian.

Baca Juga: Berdalih Sakit Hati Karena Diputuskan, Wanita Ini Nekat Bunuh Kekasihnya Sendiri, Mayatnya Dimasak Jadi Nasi Kebuli dan Dibagikan ke Tetangga, Begini Kronologinya

Total ada delapan siswa-siswi yang dicabuli oleh Nicolas Handy Biantoro ini.

Bahkan ke delapan murid yang dicabuli merupakan tetangganya sendiri.

Delapan korban yang dicabuli guru SD ini terdiri dari tiga perempuan dan lima laki-laki.

Orangtua korban pencabulan guru SD yang mengetahui kejadian ini pun melapor ke polisi.

Baca Juga: Mengerikan! Tak Ada Yang Sadar, Bocah Ini Nyaris Tewas Saat Main Tik Tok Bareng 3 Teman Perempuannya

Nicolas Handy Biantoro pun langsung diciduk dan digelandang ke Polrestabes Surabaya.

Guru SD berusia 40 tahun tersebut juga mengakui perbuatan bejatnya.

Nicolas Handy Biantoro juga membeberkan modus yang ia lakukan untuk mencabuli para muridnya ini.

Pihak kepolisian pun memberikan keterangan terkait pencabulan yang dilakukan oleh guru SD tersebut.

Pelaku telah diamankan pada Februari setelah petugas menerima laporan dari orang tua korban.

Baca Juga: 4 Hari Sembunyikan Mayat Menantunya di Dalam Rumah, Kedok Kakek 85 Tahun Ini Terbongkar Saat Bau Busuk Tercium

"Korban bersama orang tua mendatangi Polrestabes Surabaya untuk melaporkan kejadian.

Berdasarkan informasi itu, kami akhirnya lakukan penyelidikan dan menangkap tersangka dirumahnya tanpa perlawanan," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Ardian Satrio Utomo.

Ardian menjelaskan, pelaku tak menyangkal telah melakukan pencabulan saat ditangkap.

Pencabulan telah dilakukan sejak akhir 2019 hingga awal 2020, sekitar lima bulan.

Modus yang dilakukan Nicolas Handy Biantoro yaitu memanggil para korban dengan alasan akan dimandikan dan dirawat seperti anaknya sendiri.

Baca Juga: Angkat Kaki dari Keluarga Kerajaan Inggris, Ahli dan Sahabat Beberkan Perasaan Pangeran Harry dan Meghan Markle: Tidak Dipedulikan hingga Tidak Ada Salam Perpisahan

"Korban dibujuk kalau sore itu dimandikan oleh tersangka.

Saat itulah aksi cabulnya dilakukan.

Korban laki-laki kemaluannya ditarik dan dikocok sementara yang perempuan kemaluannya dimasuki oleh jari atau pun benda tumpul," lanjut Ardian.

Tak hanya memandikan korban, tersangka juga menggunakan modus memeriksa kesehatan korban dengan memakai stetoskop ala dokter untuk membujuk korban agar mau melepas bajunya.

"Pura-pura diperiksa seperti dokter.

Padahal tersangka ini tak punya keahlian tersebut Hanya untuk membujuk korban agar mau melepas bajunya," kata Ardian.

Baca Juga: Geger Oknum Dokter Berbuat Asusila dengan Perawat di Parkiran Bandara hingga Nyaris Tanpa Busana, Begini Kondisinya yang Bikin Shock, Ternyata...

Akibat perbuatannya, ayah satu anak itu mendekam di tahanan Mapolrestabes Surabaya.

Pengakuan Nicolas

Nicolas Handy Biantoro mengaku kasihan terhadap korbannya karena tak terurus dengan baik oleh keluarganya.

Sebelum aksi pencabulan dilakukan, Nicolas Handy Biantoro memanggil anak-anak tersebut untuk masuk ke rumahnya dan dimandikan.

"Saya mau mandikan dia, bersihkan kotoran-kotoran saja.

Baca Juga: Proses Kelahirannya Penuh Drama Karena Hal Ini, Bayi yang Dilahirkan di Jalan Rusak Dinamai Brojol

Saya kasihan karena gak terawat begitu," akunya.

Nico mengatakan jika aksi pencabulannya itu dilakukan secara spontan.

"Ya pas saya mandikan itu tiba-tiba ada keinginan coba-coba buat cabuli korban," tambahnya.

Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Ardian Satrio Utomo menegaskan, tersangka melakukan bujuk rayu pada korban dengan cara berpura-pura menjadi dokter.

Baca Juga: Kenakan Baju Orange hingga Tak Segan Bersihkan Sampah Jalanan, Ashanty Meradang saat Lihat Sampah Berserakan di Depan Rumah Warga: Tolong ya Kasihan Orang yang Nyapu

"Berbekal stetoskop itu, tersangka berpura-pura memeriksa kesehatan korban.

Namun dari situ niat jahat tersangka dilakukan," kata Ardian,Kamis (12/3/2020).

Setidaknya sudah ada delapan korban yang jadi sasaran tersangka.

Delapan korban itu terdiri dari lima anak laki-laki dan tiga anak perempuan. (*)

Baca Juga: Kesaksian Dokter Wanita di Wuhan, Dibungkam karena Sebarkan Informasi Virus Corona: Pikiran Saya Kosong, Saya Dianggap Sudah Merusak Masa Depan Wuhan

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Fakta Guru SD di Surabaya Cabuli 8 Siswa, Modus Memandikan, Mengaku Kasihan Murid Tak Terurus